Waktu sudah
menunjukan jam lima lebih. Sedangkan rombongan gue masih belum berhasil
menemukan jalan menuju ke pantai Sempu. Di tambah lagi, matahari udah mulai
nggak terlihat di hutan. Gue yakin, temen-temen gue udah mulai putus asa karena
sampai sekarang belum sampai di pantainya. Gue bisa mengatakan kalo rombongan
gue putus asa, karena rombongan gue memulai perjalanan dari jam dua siang, yang
seharusnya sekarang kita udah bisa santai-santai di pantainya, dan tentunya gue
udah punya kenalan cewe. Tapi kenyataannya? Sampai sekarang kita masih tersesat
di dalam hutan.
Ketika sedang
istirahat di pertigaan hutan, ada rombongan lain yang menuju ke araha kita.
Saat temen gue bertanya ke mereka, nggak ada satu pun dari mereka yang menjawab
pertanyaan temen gue itu. Ternyata di barisan belakang rombongan itu ada tour
guidenya.
‘Mana guide
kalian?’
‘....’
‘Nggak ada,
pak. Kita nggak makai tour guide. Kalo jalan ke pantai Sempu, lewat mana ya,
pak?’
‘Ada tiga
puluh jenis pantai di pulau ini. Kalian mau kemana memang? Sudah, lebih baik
kalian balik saja. Ini sudah sore’
KAMPRET. Lagian
yang bilang ini masih pagi siapa, ndul?
Ini orang
bukannya jawab pertannyaan malah nyuruh rombongan gue pulang. Nggak tau
capeknya rombongan gue muterin hutan tiga kall apa? Ternyata masih aja ada
orang pelit di dunia ini. Gue doain supaya tour guidenya lupa jalan. Biar
kesesat juga mereka. Atau minimal rambutnya cepet ilang dari kepalanya.
Dibilang
kayak gitu, rombongan gue tambah down. Malah ada temen gue yang berkata,
‘Udah kita
bikin kemah disini aja’.
‘Lo aja yang
tinggal disini, gue mau ke pantainya. Udah, kita usaha dulu. Lo banci banget
sih’. Kata gue. Sebenernya bukan gini juga sih dialognya. Ini biar keren aja,
tapi intinya gue nolak bikin kemah di hutan.
Ternyata
rombongan ber-tour guide itu nggak melewati jalan yang dari tadi kita lewatin.
Mereka berjalan ke jalan yang di halang oleh batang pohon besar. Kampret,
pantes aja kita salah jalan. Pinter banget nih para tour guidenya. Gue sama
rombonga dari tadi thawaf hutan tiga kali, dan hanya muter-muter di satu
tempat. Ternyata jalan yang sebenernya di tutupin sama pohon besar. KAMPRETO.
Ketika
diliat rombongan dengan tour guide itu udah jauh. Rombongan gue beserta dua
rombongan lain, mengikuti dari belakang. Rombongan pertama itu yang sama-sama
nyasar bersama rombongan gue, dan rombongan yang kedua itu, mereka baru aja
masuk hutan. Semoga jalan terkahir yang kita tempuh ini memang jalan yang
benar. Amin.
Waktu
perjalanan ini, matahari udah bener-bener menghilang dan di gantikan oleh
bulan. Karena memang rombongan gue bukanlah petualang yang tangguh, banyak dari
kita yang nggak membawa senter. Ada sih, satu atau dua orang dari rombongan gue
yang bawa senter. Gue salah satunya orang yang bawa senter di perjalanan ini.
Tapi sepertinya, senter yang gue bawa ini nggak terlalu berguna di perjalanan
ini. Bukan karena batrenya yang mau habis, tetapi karena senter yang gue bawa
itu sebatas senter hape. Tau sendiri, senter hape nggak ada terang-terangnya. Di
tengah hutan, dan hanya diterangi cahaya dari senter hape. Betapa gantengnya
gue.
Perjalanan malam
ini, baru bisa dibilang sesungguhnya perjalanan. Mulai dari jalananya yang
gelap, jalanannya yang licin karena faktor di guyur hujan, sampai barang bawaan
rombongan gue yang banyaknya ‘Sesuat banget’. Beruntung rombongan gue berjalan
bersama rombongan lain, sehingga kita bisa mendapatkan cahaya.
Di
perjalanan ini yang paling rame itu, temen gue si india. Iya, si Ria. Setiap
kali jalan pasti teriak, padahal jalanannya lurus-lurus aja. Aneh. Gue yakin
ini memang dampak kebanyakan dengerin lagu india. Jadi, buat kalian semua,
jangan sering-sering dengerin lagu india ya. Nanti bisa jadi kayak Ria, lohh!!
Teriak-teriak sendiri di hutan.
Setelah
melewati perjalanan jauh, akhirnya kita mendengar suara ombak. Betapa senengnya
hati gue beserta rombongan yang lain. Sebelum kita semua masuk ke pantai itu,
rombongan lain mengecek pantainya. Karena sepanjang perjalanan hujan
terus-terusan turun, ditakutkannya kalo pantai ini sedang pasang dan ombaknya
bisa menenggelamkan orang. Gue lebih baik nunggu, dari pada memaksakan diri
untuk membuat kemah di pantai yang bisa menenggelamkan orang. Gue belom
nikaaahhhh, mas broo!!! Pacaran aja belom pernah. Gue nggak mau bikin kemah
disitu.
Dan kampret.
Ternyata pantai ini adalah pantai pasir panjang. Gue sih juga nggak tau, tapi
bilang kampret dulu biar ada gregetnya. Ternyata, pantai ini adalah pantai yang
paling ganas di sempu, karena ombaknya bisa sampai masuk hutan karena saking
besarnya. Dari pada mengambil resiko, rombongan lain menyarankan agar kita
mencari pantai lain. Udah malam, tenaga rombongan gue udah terkuras habis,
bawaan kita banyaknya juga Naudzubillah, dan kita harus mencari pantai
lain? Gue serasa di PHP-in sama pulau sempu. Kampret.
Terpaksa
kita melewati jalan yang baru saja kita lewati tadi.
Dan sampai
akhirnya keperkasaan Allah terlihat di detik itu juga.....
Ketika kita
berjalan balik, ternyata ada rombongan lain yang baru datang. Setelah
bertanya-tanya, ternyata mereka orang asli Malang, dan memang akan berkemah di
pasir panjang. Bedanya, mereka tau tempat yang nggak bisa di jangkau oleh ombak.
Betapa beruntungnya gue dan rombongan lainnya.
Akhirnya
setelah perjalanan panjang, rombongan gue mendirikan kemah juga. Kemah yang
kita bikin juga nggak segampang rombongan-rombongan lain, karena kemah yang
kita bangun dari terpal-terpal yang di
ikatkan di antara pepohonan, bukan tenda yang sekali lempar langsung jadi.
Malam itu,
rombongan gue habiskan dengan makan bersama lalu kemudian bermain kartu. Bukan
maksudnya main kartu asli, ini diambil dari permainan tutup botol. Bedanya ini
menggunakan kartu. Jadi siapa yang mendapatkan kartu joker, dia berhak untuk
bertanya atau memberi tantangan kepada orang lain. Permainan yang bener-bener
menyenangkan bagi gue. Karena dengan ini gue bisa menyuruh temen perempuan gue,
untuk mengatakan ‘I love you’ ke gue. Yah, walaupun di kehidupan nyata gue ngak
bisa merasakan hal itu, se-nggaknya di game ini gue bisa merasakannya.
Kemah gue lebih parah dari tempat pengungsian. Sumpah _ _". |
Tapi
kenyataannya lain. Gue nggak merasakan apa yang gue harapkan. Karena gue nggak
dapet kartu joker sampai waktu permainan ini habis. Dan kampretnya, gue
ngerasain hal yang memalukkan. Gue membuka aib kisah asmara gue di depan
seluruh temen-temen gue. Kisah asmara yang hanya bisa bikin gue gigit jari, dan
kini temen-temen gue mengetahuinya. WHAT THE KAMPRETO IS THIS??!!!!!
Setelah
temen-temen gue capek menertawakan ke-apesan kisah asmara gue, kita sudahi
permainan dengan ngobrol-ngobrol hal yang nggak penting, untuk menunggu tahun
baru tiba. Dan ketika jam menunjukkan jam 00.00 am. Udara bercahaya dengan
letusan kembang api. Indah banget pemandangan yang ada di hadapan kita
sekarang. Walaupun sebelumnya ada tour guide yang melarang rombongan untuk
membawa kembang api, tetep aja ada kembang api yang dinyalahkan. Begitu juga
dengan rombongan gue. Hahaha.
Setelah
kembang api selesai di nyalahkan, sekarang waktunya untuk tidur. Dan lagi-lagi
gue harus menerima semua ini dengan lapang dada. Gue nggak kebagian tempat di
tenda, gue tidur di luar tenda dengan hanya bermodalkan matras bersama empat
temen gue lainnya.
Jam empat
gue terbangun. Gue terbangun dari tidur nyenyak, di karenakan gue keujanan.
Iya, gue keujanan pas tidur. Bayangkan kalian tidur di tengah jalan, kemudian
terbangun gara-gara di guyur air hujan. Nah, itu lah yang gue rasain.
Bener-bener sial. Dan kesialan gue bertambah lagi, karena yang keujanan itu gue
doang, sedangkan empat temen gue yang lain pindah tempat ke dalam tenda sebelum hujan turun, dan
sudah tidur nyenyak di dalamnya. Serius, ketika itu gue pengen nangis. Kenapa
nasib gue begini amaattt!!! KENAPAAAAHH!
Dan ketika
pagi harinya yang kita alami adalah.....
Itu temen gue. Bukan anak ilang |
Yang paling kiri ganteng banget. |
Yang tengah ganteng banget |
Serasa pantai pribadi |
Bener-bener pantai pribadi |
Unforgatable moment |
Tags:
Travel
ah....ceritanya gantung ah.....
ReplyDeletegak mpe abiss.....!!!!!
knpe lu gk cerita pas lu pipis ke tengah2 laut ji.haahahahahaha
lu dah mncemarkan air lauut lu ji
yang itu.... ga usah d ceritain jga kali, neng
Deleteoooooh fauzi pipis di laut ??? hih paraaah tercemar deh tuh laut sm terumbu karangnya ... -___-
Deletewkwkwkwk.... XD
DeleteNtar ditambah ji
note : gue saat di tengah pantai pipis sembarang
Gitta: oke, gue ngelakuinnya, dan jgan bhas itu lagi. Okeh, git
DeleteRyan: auk ah lo _ _"
Oh meeeeeeeeeen..nih perjalanan lu keren bingiiiit..itu tu udah dah my wish banget bisa berkemah di tepi pantai kek gitu Zim..lu beruntung banget dahh..mana tempat lu banyak, lagi akan jadi butiran debu juga langsung Alloh ngasih jalan keluar..keren ya Alloh ituu..hehehehe...keren dah pokoknya! :D
ReplyDeleteWiih, harus iri lah, mey. Gue serasa yg pnya pantai loh, mey. Wajib kesana, mey. Hahahah
DeleteAlhamdulillah, mey. Walaupun betis gue bengkak, tpi bisa nikmatin pntai yg bgitu indah.
Ejiyeelah
untung aja pantainya nggak lagi pasang, kalo nggak bisa-bisa tendanya makin hancur. hihihihihihi, asik juga ya berkemah dekat pantai. itu impianku waktu merayakan tahun baru kemarin. sayangnya gagal gara-gara sakit. hmm,, pantainya sepi banget, serasa milik sendiri. keren deh.. :)
ReplyDeletenah itu dia..... untung pas gue sampai, udah mulai surut, lin.
Deletehahahah.... kapan'' harus kemah di pantai, lin.
emang, serasa milik sndiri bnget deh
hyaaa...bikin ngiler aja nih...
ReplyDeletesempuuu....gak rugi deh perjalanan jauh dibela2in nyasar dan kemah yang...hahaha
loh kamu sempet pipis ditengah laut..? idiihhh...
di lap dulu, mif. hahaha
Deletenah itu dia, nyasar dan berunjung indah. tapi ttep aja kaki gue pegel, hahah
ga usah d bhas juga kali, miff _ _"
dramatis banget ceritanya, keren memang kalau jalan jalan nggak pakai tour guide. lebih bebas dan menantang!
ReplyDeletebagus banget pantainya airnya jernih.. kalau disini nggak ada pantai jernih kayak gitu.. pantai aja nggak ada :|
dan berakhir tersesat, kuh. inget itu. TERSESAT!!
Deletewesss, emang bner'' jernih, kuh.
lah, emang lo tinggal dmne, kuh?
Zi, itu pengalaman berharga yang tidak akan terlupakan. Inget ya, setiap perjalananmu akan kau temui banyak cerita, kenangan, dan pembelajaran. Semangat ngebolang, lagi:D
ReplyDeletedan gue ketagihannnnn, lin. hahahah
Deletesiap,, gue mau berpetualang lagi. tungguin kisah slnjutnya yak
kasian amat kisah akhirnya, kehujanan sendirian sementara yang lain tidur nyenyak. haha
ReplyDeletetapi ini beneran keren ji, liburan nginep di pantai, rame2 pula. lengkap deh pokoknya :)
iye, emang kampret banget dah tmen gue waktu itu... _ _"
Deletetapi kisah serunya nggak akan terlupakan, pik. hahaha
pantainyaaaaaaaaaaaaaaaa indahhhhhhhhhhh..
ReplyDelete*udah lama gue nggak maen ke pantai. :(
Lo kebiasaan maen PES mulu sih, bang. Hahaha
Deletehahha fauzhiee emang tinggi sorry belum sempat baca part satu dan duanya,,, tapi saya bru ngebaca yang part tiganya ini udah bisa merasakan perjalanannya Fauzhiiee ke pulau Sempu,,,, haha benar2 perjuanga yaaakkk
ReplyDeletesaya juga pernah ke pulau dan rasanya emang kayak milik sendiri di sana hehe
Wiih... Harus baca part 1 sma 2 nya, zie. Ktanya kta kembar. Gmna sih.. Hahahah
DeleteBner bnget, itu emg serasa pantai pribadi
Kemarin yang part 2 tersesat bolak balik. sekarang menikmatinya. hehehe.
ReplyDeleteBener banget, bang. Memang sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Eheeheheh....
ReplyDeleteTpi ttep aje, betis gue bengkak, nyasar 3x d htan
Buseeeet sampe dibikin part 3 :p
ReplyDeleteudah kaya tersanjung aja nih postingan
bersambung mulu :P
hahaha.
ReplyDeletekurang vulgar ceritanya bos..
tu foto yg di tengah2 kayak di dunia lain tu,,,