Salah satu kegiatan yang paling
nyaman, menurut gue, untuk dilakukan saat puasa seperti ini adalah dengan
menghabiskan waktu dengan mebaca buku. Yah, semua buku. Kecuali buku pelajaran
aja sih. Buku pelajaran memang beratnya nggak seberapa, tapi materi yang terkandung
didalamnya berat. Berat banget malah. Tapi, kasih sayang aku ke kamu, lebih
berat dari itu semua kok. Iya, kamu. Kamu yang lagi baca tulisan ini. Oke, ini
yang gue maksud adalah pembaca perempuan, bukan untuk para cowonya.
Selama ini, udah lumayan banyak
novel yang gue baca. Dan hampir setiap penulisnya, punya karakter yang
berbeda-beda. Ada sebagian buku yang gue beli, ternyata alur ceritanya nggak
sesuai yang gue harapkan. Yang gue harapkan bukunya sebagus judulnya, ternyata
nggak. Tapi terkadang, buku yang judulnya biasa aja, alur ceritanya keren.
Memang sih, terkadang apa yang diharapkan nggak sesuai kemauan. Contoh kecilnya
sih, ketika berharap ada cowo/cewe cantik yang khilaf naksir sama diri kita.
Tapi nyatanya, mereka hanya menganggap kita teman. Bahkan nggak lebih dari pesuruh ataupun ojek dadakan. Sakit banget
pasti rasanya. Sakitnya tuh disini *megang mata.
Kali ini gue mau mengutip
kata-kata yang terdapat di salah satu novel. Bukan mengutip juga sih. Jadi ada
beberapa kata-kata di buku ini, yang gue tulis dengan bahasa gue sendiri. Ga
tau deh, tulisan gue ini termasuk dalam penulisan review buku atau nggak. Tapi intinya
gue hanya menuliskan suatu hal yang gue anggep bener dari tulisan di novel ini.
Dan novel ini, resmi jadi salah satu novel favorit yang gue punya.
Dan semoga kalian bisa paham
dengan maksud tulisan gue ini. Semoga.
So, this for you guys...
Sebagian orang, setuju dengan
pepatah yang berbunyi, ‘Hidup itu adalah sebuah pilihan’. Dan mungkin
kebanyakan dari kalian setuju dengan pepetah itu. Tapi menurut gue, ada yang
kurang. Yaa, kalimat itu belum selesai seutuhnya. ‘Hidup itu adalah sebuah
pilihan, jika Tangan BesarNya mengkhendaki’. Contoh sederhananya seperti ini.
Tuhan membekali ikan hanya dengan naluri. Beda dengan manusia, yang diberi
tambahan berupa akal. Melalu naluri yang diberikan olehNya, Dia berkomunikasi
dengan ikan-ikan tersebut. Dan ikan-ikan itu tidak menuntukan pilihannya
sendiri, melainkan Allah yang menunjukkan tikungan arus mana yang harus mereka
pilih.
Sama seperti jalan hidup yang
kita alami. Tangan BesarNya itu jugalah yang telah membawa kita ke tikungan
arus lain. Berbeda dengan arus yang kita harapkan. Bedanya, kita adalah makhluk
istimewa yang selain dianugerahi naluri, kita juga dianugerahi berupa akal. Hal
itu yang membedakan kita dengan hewan. Dan akal itu jugalah sebabnya, mengapa
ketika Allah membelokkan arus hidup kita ke tikungan lain, bukan kepada arus
yang kita harapkan, logika kita bersuara.
Kita protes. Kita menggugat
keputusanNya yang terasa nggak adil. Karena kita dibawa ke arus yang berbeda
dari apa yang kita harapkan. Dan kita, mengarungi arus itu dengan perasaan yang
penuh dengan rasa tidak ikhlas, perasaan yang penuh dengan gemuruh ketidakpastian.
Tapi, ketika sampai di muara tikungan itu, kita akan terkejut. Kita mendapati
muara yang sama dengan apa yang kita bayangkan. Bahkan lebih dari apa yang kita
bayangkan sebelumnya.
Mungkin apa yang kita dapatkan
selama ini berbeda dengan apa yang diharapkan. Gue pernah merasakan hal itu.
Dan semua orang juga pasti pernah merasakan hal itu. Ketika hal yang nggak gue
harapkan datang kepada diri ini, gue hanya bisa berusaha untuk pasrah dan
mengikuti arus tikungan itu. Berat memang. Tapi di titik itu, tikungan itu,
kemudian gue sadari bahwa itu hanyalah jalan lain yang ditunjukkan oleh Allah.
Jalan lain, rute yang memutar, lebih jauh memang, tapi pada akhirnya gue pun
sampai di muara yang sama; memiliki sahabat yang bisa saling melengkapi, dan
sebuah karya yang bisa membuat diri gue bangga. Walaupun saat ini karya gue
masih terbatas di buku anatologi sih, tapi itu udah membuat gue bangga sama
diri sendiri. Dan gue rasa, kalian pernah mengalami hal itu.
Di buku ini masihada kata-kata
yang ingin gue tuliskan dan sampaikan kepada kalian, di postingan selanjutnya.
Dan tulisan yang akan gue sampaikan nanti juga ada hubungannya dengan
kesendirian. Cocok banget deh buat kalian yang jomblo. Iya, kalian yang baca
tulisan ini. Jomblo kan? Nggak punya pacar? Nggak usah ngaku-ngaku punya pacar.
Duh, kasian.
Lo juga jomblo, nyeet
Mungkin ini dulu yang gue
tulis. Semoga bisa mengambil hikmah dari tulisan gue. Walaupun gue juga nggak
yakin sih, tulisan gue ini ada hikmahnya atau nggak. Byee.... kecup manja dari sini. Khusus cewe doang....
Tags:
Review
Yelah, baru dateng udah digombalin :p
ReplyDeleteSebetulnya, paling nggak tahan sama postingan-postingan review buku, apapun bentuknya, resmi nggak resmi, baku nggak baku. Bikin ngiler u,u padahal sebagai mantan siswa yang lagi nunggu status mahasiswa kayak aku gini pemasukan nggak ada sama sekali -_- singkatnya, postingan ini berbahaya xD
Tapi penasaran juga, sih, apalagi ngomongin kesendirian. Iya. Jomblo iya. Aku jomblo. Terus? Yaudah gapapa, pamer doang T^T
Oh iya, aku nggak mau diketjup (/.\)
maknya nabung dulu, nnti baru beli bukunya deh.
Deleteoh, kamu jomblo?? sama dong. mungkin kita berjo... asudahlah
hahah
Senyam senyum saya...^_^
ReplyDeleteKirain review buku ternyata poin-poin penting tentang isi buku...yah, agak mirip sih sama review. Cara orang memang beda-beda ketika ingin menyampaikan sesuatu. Nice post ^_^
Hidup itu adalah sebuah pilihan jika Yang Maha Kuasa menghendaki sesuatu yang tak berjalan sesuai harapan akan memberi sesuatu hal yang lain yang mungkin akan memberimu kesan yang berarti.
jangan senyum'' sendiri, gue temenenin aja gimana *eeh
Deletemakasih
sepertinya bagus tuh buku, boleh pinjem nggak? :p
ReplyDeleteya, hidup itu penuh misteri. Beberapa orang mempunyai planning akan begini begini begini di masa depan, tapi nyatanya Allah membelokkan rencana itu pada jalur lain. Jalur yang mungkin kita nggak sukai. Mungkin kita anggap sulit. Tapi, justru di situ Allah punya kejutan untuk kita. Hikmah di jalur yang bukan kita pilih...ujungnya akan sampai pada tujuan yang memang kita inginkan. Soalnya gue pernah mengalami hal itu. Hikmahnya akan terasa ketika kita sadar betapa berharganya masa lalu yang dulu sempat kita pikir adalah jalur yang salah. zzz gue malah ceramah...
Waduh, masih bersambung nih postingannya? jadi gak sabar pengen cepet cepet baca lanjutannya. apalagi tentang kesendirian... huhuhu :3
ogaaahhhh
Deletegue udah paham kok, mpok klo lo sering ceramahin orang. secara lo kan udah tante. *eeh
nah, lo masalah kesendirian aja dah, paling doyan
Iya bener banget.
ReplyDeletetapi proses menjalani tikungan yang dikehendakinya, namun yang bukan kita harapka ituloh yang bener bener menguras tenaga, dan air mata. dan saat ini gue lagi di posisi ini. mencoba ikhlas menjalani apa yang sudah di kehendakinya.
btw salam kenal ya :)
yah, semua apa yg diberikanNya kepada kita, itu lah yg terbaik. karena dia yg Maha Mengetahui segala sesuatu yg dibutuhkan oleh ciptaannya.
Deleteiya, salam kenal juga
Waaah.. Kebetulan gak terlalu suka baca novel, sih. Tapi, gue setuju banget sama pepatah yang belum selesai itu. Apapun rencana dan pilihannya, Tuhan juga yang menentukan.
ReplyDeletewah, sayang banget tuh. tapi keren kok novelnya.
Deleteyeah, karena Dialah sebaik-baiknya pembuat rencana
Ciiiattt ciiiaaattt...ujung-ujungnya kok Mblo...Hei Mblo....
ReplyDeletehalooo, jomblo juga yak?
DeleteNgena banget soal hidup ini adalah pilihan, dan Tangan Takdir yang bermain itu adalah Pencipta kita sendiri. Kita dibekali seperangkat alat untuk menentukan hal terbaik, namun itu pun bergantung bagaimana ridho Allah.
ReplyDeleteEh, kok ujung-ujungnya minta dikecup cewe? Bisa batal tuh saumnya, hahaha. Nulis sambil modusin. :p
yah, dan memang kembalinya kepada Dia. walaupun belum bisa ikhlas, tapi berusaha ikhlas. karena, Dia tau apa yang terbaik untuk hambanya.
Deletewakakak.... ampunn, mbak
gue juga bolak-balik ngalamin kejadian yang gak sesuai harapan. mungkin bukan cuma gue ato lo aja yang pernah begini, semua orang pasti ngalamin ini.
ReplyDeletetapi, gue selalu yakin rencana Tuhan adalah yang terbaik :)
bener, bukan cuman gue atau lo doang yg pernah ngalamain ginian. tapi, hampir semua orang pasti pernah ngerasain hal ini
Deletebener banget
Iya juga sih, Tuhan yg menghendaki. Tapi kalo gue sih gak pernah menyesal dengan keputusan atau jalan yang udah gue ambil, karena emang udah tahu resikonya. Ketika ada suatu yang gak sesuai harapan, seharusnya kita udah tahu itu bakal terjadi. Dan Tuhan mengajari kita dengan kegagalan.. :D
ReplyDeleteaaiiihh... sedaaaappp.
Deletega nyangka, rik. gue kirain lo cuman bisa modusin cwe doang, trnyata bisa bijak jg. mkan obat nyamuk, brpa bungkus? haha
Hidup itu bukan pilihan, hidup itu perjuangan...kita juangkan apa apa yang kita pilih . Hihi :)
ReplyDeletewah, betul juga itu yaak .__.
Deletesetuju banget tuh dengan tambahan pepatahnya memang hidup ini kita yang memilih tapi tapi tuhan juga berperan untuk mengarahkan jadi harus seimbang antara dunia dan akhirat itu baru namanya hidup yang sempurna. oh ya itu buku bikin penasaran aja kayaknya cakep kalo dibaca khaha :D
ReplyDeletenah bner. gue aja juga baru sadar, stelah baca buku itu, bang.
Deletelahhh, itu masa ga keliatan judulnya??
waaah lumayan dapet rekomendasi bacaan bagus nih :)
ReplyDeletebuku lo maneee, virr.... kasih gue dongg
DeleteIya iya iya bener.. hidup emang sepenuhnya pilihan, bahkan Allah juga yang memberikan kebebasan itu? Benar bukan.. tetapi, meskipun pada hakikatnya manusia berhak memilih, tetapi tetap ada sang maha berkehendak, yang menentukan hasilnya.. great post..
ReplyDeleteyap, bner banget, kuh. ga sia-sia kan, selama ini baca blog gue. trnyata ada manfaatnya. keren.
Deletegue aja yg nulis, ga tau manfaatnya yg mana
Wah ini ngena banget ya. Serius deh, sakitnya tuh di sini... *nunjuk dada*
ReplyDeleteDulu aku pernah sharing sama Mbak Rhein Fathia tentang passion. Ya tiap orang pasti akan mengalami sesuatu yang bukan passion dia. Cocok sama kutipan dari novel yang kamu review itu. Menyelami passion juga intinya kan untuk sukses. Tapi jalan untuk ada di passion yang diharapkan itu nggak gampang. Makanya Allah kasih jalan lain. Mungkin nggak terima sih karena kita nggak suka di sana. Tapi biar gimanapun, Allah nggak pernah kasih jalan yang salah. Nice post!
bner banget. stelah baca ini gue jug jdi sdar, kalo sbnernya kita memang hrus ikhlas buat mnerima segalanya. walaupun itu memang, nggak sesuai dgan passion kta. tpi, bklan brujung dgan apa yg kta cita''kan kok.
Deletethanks, wi
RT "bner banget. stelah baca ini gue jug jdi sdar, kalo sbnernya kita memang hrus ikhlas buat mnerima segalanya. walaupun itu memang, nggak sesuai dgan passion kta. tpi, bklan brujung dgan apa yg kta cita''kan kok.
ReplyDeletethanks, wi"