Senyuman bibir manis itu
menghiasi wajah indah seorang gadis. Wajah seorang gadis yang terdapat di layar
ponselku. Seorang gadis yang sampai kapan pun, tidak akan pernah bisa ku lupakan
dari ingatanku. Gadis berkerudung yang memiliki senyuman indah dan memiliki
sepasang bola mata yang memberikan sebuah kehangatan.
Dinginnya malam, membuat rasa
rindu ini muncul dua kali lipat. Rindu yang akan selalu muncul, ketika diriku
melihat wajahmu di balik layar ponselku. Aku benci untuk mengakui ini. Tapi aku
sungguh ingin melihat dirimu tersenyum sekali lagi. Senyuman yang akan selalu
memberikan sebuah kehangatan dan rasa nyaman.
***
‘Hei, lo Arul kan? Sorry ya
tadi lama. Gue abis ujian TOEFL, jadinya agak telat. Sorry ya’
‘Oh, nggak apa-apa. Gue juga
baru dateng kok. Lo Rani kan ya?’
‘Iya gue Rani. Salam kenal
ya, Rul. Sekarang gue traktir deh. Sebagai permintaan maaf gue, karena telat dateng.
Hihi’
Hari itu, pertama kalinya aku
melihatmu secara langsung. Melihat senyuman indah yang terlukis dari bibirmu. Dan
tentu saja aku melihat sepasang bola mata indah milikmu itu. Sepasang mata berwarna
kecokelatan milikmu, yang selalu memberikan kebahagiaan bagi orang lain yang
meilhatmu. Demi apapun juga, aku tidak akan pernah mengizinkan orang lain
membuat dirimu terluka. Terlebih, membuat mata indahmu itu mengeluarkan air
mata.
***
“Ran, bentar lagi gue
sampe di PIM”
“Gue udah di gramednya ya,
rul. Kalo udah sampe langsung ke gramed aja oke”
“Siap nyonyah. Heheh.”
“Iih, apaan sih lo, Rul”
Tut. Sambungan telefon
itu terputus.
Dua minggu setelah pertemuan
pertama, aku mengajakmu lagi untuk bertemu. Sebetulnya tidak perlu waktu lama bagiku
untuk merasakan rindu terhadapmu. Aku selalu rindu dengan senyumanmu itu.
Mungkin saat itu, Allah
mendengarkan dan langsung mengabulkan sebuah permohonanku. Permohonan agar
diriku bisa melihat senyuman milikmu lagi. Egois memang. Tapi senyumanmu
layaknya candu yang memberikan rasa nyaman bagiku. Aku ingin menikmati
senyumanmu sekali ini saja. Menikmati senyumanmu
lebih lama lagi.
Senyummu, tertawamu, caramu
bercerita tentang keseharianmu, serta kepercayaanmu terhadapku untuk
mendengarkan segala ceritamu, merupakan sebuah kebahagiaan yang tidak bisa aku
jelaskan. Aku terlalu takut untuk menghancurkan semua hal yang telah kubangun
bersama dirimu. Aku hanyalah pecundang yang tidak bisa mengungkapkan perasaan
ini terhadapmu.
***
Sudah enam bulan berlalu,sejak
kepergianmu. Tidak ada lagi senyuman indah yang bisa ku lihat dari bibir
indahmu. Terkadang kodrat sebagai lelaki yang seharusnya selalu tegar dalam
segala hal, sering kali aku langgar. Akan selalu terselip namamu dalam doaku. Akan
selalu terucap namamu di setiap sujudku. Yang hanya bisa aku lakukan saat ini adalah
mendoakan untuk kebahagiaanmu. Walaupun itu bukan bersamaku.
Pertemuan kedua kita di Pondok
indah mall itu menjadi pertemuan terakhir bagi kita.
‘Rul, gue pamit ya’
‘Lah, lo emangnya mau
kemana? Kan gue baru sampe’
‘Bukan itu maksud gue, Rul. Hahah.
Lo inget nggak, kalo gue pernah ikut ujian TOEFL?’
‘Oh, iya gue inget. Yang gara-gara
itu, lo terlambat dateng kan?’
‘Betul banget. Itu salah
satu persyaratan kuliah gue, Rul. Gue bakalan lanjut kuliah di luar negri. Maaf
ya, Rul. Gue baru bisa ngasih tau kabar ini ke lo’
‘…’
‘Hihih, sorry ya, Arul. Terimakasih
untuk dua minggu ini. Walaupun gue baru kenal, tapi gue seneng banget kok bisa
kenal lo’
‘…’
‘Kita masih bisa hubungan
kok, Rul. Muka lo biasa aja dong. Hahah. Lucu tau kalo liat muka lo kayak gitu’
‘Kita masih akan temenan
kan, Ran?’
‘Iya, Rul. Sekarang dan
untuk selamanya.’
Walaupun sebenarnya diriku
masih belum bisa menerima kepergianmu, tapi aku tau suatu saat nanti, cepat
atau lambat aku akan mengalami fase ini. Tapi aku tidak akan
pernah menyangka kalo akan mengalami hal ini secepat seperti ini. Aku masih
ingin bersamamu lebih lama lagi. Aku ingin lebih lama melihat senyumanm itu
lagi. Aku ingin lebih lama bersamamu.
When you said your last goodbye
I died a little bit inside
I lay in tears in bed all night
Alone without you by my side
Lagu Kodaline yang berjudul All
I want menjadi lagu favoritku saat ini. Sudah tidak terhitung berapa
seringnya, lagu itu menghiasi earphoneku.Walaupun aku membenci
merindukanmu, yang berarti aku hanya akan mengingat masa lalu lagi. Tapi di
lain sisi aku menyukai itu. Aku bisa merasakan lagi senyuman indahmu. Aku bisa
merasakan tawamu lagi. Aku bisa merasakan semua hal, ketika diriku bersamamu
lagi. Aku bisa merasakan bahwa dirimu ada disampingku.
Terkadang cara untuk mencintai
seseorang adalah dengan melepaskannya. Dengan melihatnya bahagia, walaupun bukan
bersama diri kita lagi. Mendoakannya adalah salah satu cara termudah untuk
mencintainya. Dirimu akan selalu ada dalam ingatanku. Terimakasih untuk
semuanya. Aku akan selalu mendoakan dirim dari sini. Semoga kamu baik disana. Dan
aku harap, seseorang yang bersamamu saat ini, senantiasa menlindungi dirimu. Dan
menjaga senyuman indah itu selalu ada.
Cause if I could see your face once more
I could die a happy man I’m sure
Tags:
Dailylife
Ngegalau meneh si abang :/
ReplyDeleteCieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee ehm, ehem ehem, kalau ada 5 cewek 1 ditembak oleh fauzi pasti bakal nolak. tenang masih ada 4 lagi yang bakal nolak lagi. hahahahahahahaha
ReplyDelete#kiding
numpang baca :)
ReplyDelete