Jam sepuluh siang, aku telah
berada di teras masjid ini. Aku hanya ingin singgah di rumah Allah dan perlahan
membiarkan setiap masalah-masalah yang kupunya meluap keluar dari dalam
kepalaku. Mungkin banyak orang lain di luar sana yang memiliki permasalahan
lebih rumit ketimbang diriku, tapi setidaknya aku tahu kemana aku harus
kembali.
Terkadang aku ragu dengan
keabsahan, tentang sebutan untuk seseorang teman yang selalu menghabiskan waktunya
dengan teman yang lain. Apa sebutannya? 'Sahabat’? Seperti itu kah panggilannya? Di umurku
yang duapuluh satu pun, seoalah aku belum menemukan sosok itu. Mungkin karena dulu aku memiliki sebuah kenangan tentang sebuah pengkhianatan,
sehingga menjadikan diriku seperti ini. Tidak ada jaminan bukan, jika satu
tahun, dua tahun, ataupun tahun-tahun berikutnya, orang itu tetap menjaga
rahasia-rahasia yang telah kita ceritakan kepadanya?
Di tempat aku duduk ini, aku
bisa melihat sosok gadis itu. Kepalanya dibungkus dengan pasmina berwarna hitam, kemudian
wajahnya di hiasi dengan kacamat berbentuk persegi yang sesekali jatuh turun
menyentuh ujung hidungnya. Dia menggunakan kemeja coklat muda yang menurutku warnanya
seperti kopi ekspresso yang sering ku pesan, dan lalu kakinya ditutupi
oleh rok hitam panjang polos. Anggun. Satu kata, yang perlahan keluar dari
mulutku tanpa kusadari. Di jarinya terdapat sebuah tasbih digital berwarna
hitam. Kontras dengan kulitnya yang berwarna putih.
Gadis ini yang telah membuatku
perlahan menjadi agak rajin untuk mendatangi masjid yang jaraknya cukup
jauh dari rumahku. Gadis ini yang membuatku selalu ingin untuk memperbaiki diri
agar lebih baik lagi setiap harinya. Gadis ini yang selalu diam-diam aku sebut
namanya disetiap do’a ku setelah selesai sholat fardhu maupun sunnah.
‘Semoga suatu saat nanti aku
bisa menghabiskan sisa hidup ku bersamanya...’
‘... kalau pun nantinya aku memang tidak pantas
untuk bersanding dengannya, sandingkan lah gadis ini dengan pria yang bisa
menuntunnya ke jalan-Mu’
Do’a ku yang saat ini hampir memasuki satu
tahun lima bulan.
Sebetulnya, salah tidak sih, seseorang bersemangat karena orang lain?
Sebetulnya, salah tidak sih, seseorang bersemangat karena orang lain?
Mungkin aku memang tidak
memiliki seseorang untuk berbagi cerita untuk saat ini, dan aku tahu bahwa gadis berkacamata itu juga tidak akan pernah
tahu apa isi hatiku. Tapi, aku yakin semua ini adalah rencana-Nya. Meskipun ku
mengetahui aku tidak memiliki ke dua hal yang kusebutkan diatas, setidaknya aku
memiliki Allah. Yang akan selalu mendengarkan do’a hamba-hambanya dan pasti
mengabulkannya. Setidaknya aku bahagia, setiap ku bayangkan disetiap sujudku,
Allah mengelus rambutku lalu berkata,
“Berdo’a lah kepadaku, akan
ku kabul kan segala permohonanmu. Segalanya”
**
Ini Fiksi kok.
Tulisan fiksi pertama yang gue publish di blog. Dan tulisan ini ikutan dalam acara tulisan tiga rasa yang diadakan oleh adi di blognya, bisa ikutan dan baca contoh tulisannya dengan klik link ini. Baiknya ikutan juga sih, selain untuk meramaikan juga untuk belajar menulis dari sudut pandang yang lain. Ditunggu partisipasi kalian, gaees...
Tulisan fiksi pertama yang gue publish di blog. Dan tulisan ini ikutan dalam acara tulisan tiga rasa yang diadakan oleh adi di blognya, bisa ikutan dan baca contoh tulisannya dengan klik link ini. Baiknya ikutan juga sih, selain untuk meramaikan juga untuk belajar menulis dari sudut pandang yang lain. Ditunggu partisipasi kalian, gaees...
Tags:
Cerpen
Kalau beneran bakal lebih terharu aku nya hehe. Tapi ini fiksi nya bikin terharu juga .
ReplyDeleteDi bikin jd cerita panjang dung , jadiin buku hehe
sedih ya, kyak gue gini lah. eheheh
Deleteamiin. smoga nnti bisa bikin novel gtu ya
Ini yang lu bilang tiga rasa tulisannya Adi itu ya, Zi?
ReplyDeleteAsyik dia ikutan, walau tantangan itu udah lama.
Kalo kata anak sekarang, "Leh uga u" :))
iya, yog. baru belajar lah, eheh
DeleteBeuh mendam perasaan nih. Oia maksudnya espresso ya bukan ekspreso hehehe
ReplyDeletenah itu deh, salah ternyata tulisan gue ya. haha
DeleteSeperti kopi ekspreso...ini kata kunci 'rasanya'
ReplyDeleteiya, kayak kopi gitu ceritanya
DeleteAssalamualaikum,.
ReplyDeleteSalam silaturrahmi.
Ingat sob, beribadah itu hnya utk Allah swt:)
waalaikumsalam
Deleteiya, sob
Keren xD meski dibungkus phasmina hitam.
ReplyDeleteTapi ini keren :)
asik ya, dililit gtu
DeleteIya asyik, tapi bukan dililit juga kali bang :D haha
Deletedibalut ya? iya, dibalut ternyata
DeleteKeren, coba ceritanya ini kenyataan bukan fiksi pasti tambah keren :D
ReplyDeleteseandainyaaa~
Deletetapi bisa nulis sebagus ini pasti pernah ngalamin juga kan :p
Deletekurang lebih sih gitu, eheh
Deletejadi baper deh nih bawaannya :(
ReplyDeletetapi keren :)
duh, blom makan ya..
Deletemaacih qaqaa
Kalo beneran mah Subhanallah banget!! :-)
ReplyDeletepengennya sih gtu kan ya, hehe
Deleteudah mau tanya, "sekarang ceweknya gimana?" malah ternyata fiksi haha
ReplyDeleteheheh, kena deh
DeleteHaisshh..
ReplyDeleteTernyata oh ternyata...
ehehe
Deleteyah, gue kadung penasaran sama ceweknya,
ReplyDeletepart 2 nya manah? haha
udah inih aja, ntar malah kepanjangan. beheh
DeleteMengagumi seseorang dengan doa dalam diam.
ReplyDeleteSelama satu tahun lima bulan. :)
Ini tantangan tiga rasa dr Bang Adi itu ya mas? Widiih keren nih :)
' Seperti kopi ekspresso '. Ngena di bagian itunya.
Sambungin lagi dong ceritanya mas :))
iya, klmaan ga sih, hampir satu setengah lbih
Deleteiya. ikutan dong, lan
udah ah, ntar malah kepanjangan
Kalo mau kasih sumber dulu ji ini ikutan tantangan tiga rasa biar yang lain bisa ikutan juga. Dan, sama kasih tahu tiga rasanya apa aja. Nanti ditaruh di blog gue. :)
ReplyDeletesiap, di. sudah dilaksanakan
DeleteKeren, meski cuma cerita fiksi pasti pernah mengalami kejadian seperti itu
ReplyDeleteya, kurang lebih
DeleteBeneran fiksi nih, nggak bohong kan?
ReplyDeleteCoba ceritanya lebih panjang ya, sampe kenalan, terus nikah, terus punya anak, hidup bahagia sampe tua, tamat. Lah ini cerita Cinderella atau Sebuah do'a dalam diam? hehe
lah busyeeeettt.....
Deletejdi satu novel
Mengagumi orang? Berdoa satu tahun lima bulan.. Curiga kalau ini kisah nyata yang punya cerita.
ReplyDeleteCoba kalo dipanjangin sedikit aja pasti keren ceritanya, tapi jangan panjang juga takutnya nanti jadinya bukan cerpen tapi kereta.
walahhhh sempat terkagum2 karena berpikir ini kisah pribadi
ReplyDeleteternyata eh ternyata ini buat lomba tohhh
hehehehe
tp kereeeennnnn
mantep dah...
pengen ikutan.juga nih
aaahh boong pasti ini cerita pribadi, iyakan, iyakan..
ReplyDeletememang sih tempat yang paling nyaman kalo lagi ada masalah ya ini masjid, ntar bisa tenang atau bahkan dapat tambahan ketemu wanita yang seperti itu, aku bayangin ajah udah meleleh rasanya..
ceritanya bagus banget kalo agak panjang dikit gtu ajah malah tambah seru, sudah di buat ngalir, tau-taunya cuma fiksi ajah..
halaah gue gak percaya kalo ini fiksi, bang
ReplyDeleteFiksi yah? gue agak ragu sih kalo masalah nulis fiksi. karena gue dari dulu kalo disuruh nulis fiksi suka nggak bisa.
ReplyDeletelain ceritanya kalo fiksinya based on true story...
Pertama baca, kaya sama yang lain, gue kira ini cerita pengalaman loe... eh ternyata cuman fiksi. Tapi great banget lah. bisa membawa masuk pembaca ke dalam cerita... Moga bisa meang..
yakin ini fiksi? hayo ngaku? 8-D
ReplyDeletejadi lo nulis di blog buat curhat, dan setelah selesai lo bilang ini cuma fiksi?
jangan2 ini sebenernya curhat terselubung
tapi lumayan kok, meski cukup pendek. kurang panjang sih menurut gue buat ngebahas tiga rasanya
anu... fiksi ya. hahaa..
ReplyDeleteTapi eh, kalau cuma diam berdoa aja tanpa aksi, juga susah. hihii... ayolah dibuat lanjutannya. dan kisahkan ketika cowoknya mantep lalu meminangnya. :D
ternyata fiksi yah he
ReplyDeletesaya juga ikutan tantangan 3 rasanya. memang agak telat kayaknya ya
ReplyDeleteahaha
ceritaya keren mas. malah jadi kayak pengalaman pribadi dan bukan fiksi
walau fiksi, diaminkan aja doanya siapa ytahu jadi kenyataan
Deleteoh ini fiksi toh :D
ReplyDeleteWaaaaaak. Fiksi pertama, nih? Yakin? Udah lumayan, kok. Sukaaak. :D
ReplyDeleteGue kira kisah pribadi, eh taunya fiksi --'
ReplyDeleteTapi emang keren Zi :D
Gue juga pernah ikut tantangan tiga rasa yang diadakan oleh Adi, Kalau mau baca, mampir aja ke blog gue :))
Bedanya ya kalo gue kisah pribadi, hehehe
Oiya, ini kunjungan pertama gue di mari. Komen lu di blog gue waktu itu rada koplak juga sih XD
Mampir lagi ke blog gue ya Zi :)
fiksinya bagus gan, lumayan menarik
ReplyDeleteKalau ini nyata, ceritanya dalem banget huhu
ReplyDeletebeberapa kata ada yang typo tuh bro
ReplyDeleteberarti si cowo ke mesjidnya ga ikhlas ya ? soalnya mau modus deketin cewe berpasmina doang ?
kok aku deg-degan ya, soalnya pernah ada disisi sang perempuan, dan yg merhatiin itu udah jadi suamiku sekarang, aww :D
ReplyDelete