Akhir bulan lalu, akhirnya kesampaian
juga gue mengunjungi sisi lain Mesir. Kalau biasanya gue hanya menetap di Kairo
ataupun Alexandria saja, kemarin akhirnya gue bisa pergi ke ujung Mesir bagian lainnya.
Kalau kalian liat peta yang ada dibawah, gue hanya menginjakan kaki gue di dua
kota di bagian atas selama dua tahun tinggal disini. Nah, di perjalanan kemarin,
gue berhasil pergi ke kota Luxor, Aswan,
Abu Simbel, dan juga Hurghada.
http://kids.britannica.com |
Akhirnya, resolusi yang gue
buat di awal tahun kemarin, ada yang tercoret juga. Tinggal menurunkan berat
badan aja nih, yang masih belum tercoret dari tahun 2015. HASU!!
Kali ini gue cerita satu tempat
dulu. Sabar ya. Mengembalikan mood buat nulis susah-susah-gampang
soalnya nih.
Heuheu.
Kali ini gue akan cerita
tentang Abu Simbel.
Jarak dari Kairo menuju tempat yang
penuh bersejarah ini, lama. Banget. Mungkin karena gue sudah jarang naik bis
antar provinsi, kekebalan pantat gue untuk duduk lama-lama di bis mulai nggak
sehebat dulu. Perjalanan ini sebenernya asyik-asyik saja, tapi karena jarak antar
kursinya yang sempit, membuat gue beberapa kali berhasil membuat orang-orang
hampir terjatuh. Ya karena sepanjang perjalanan, gue meletakkan kaki gue di
jalur orang lewat. Makanya nggak heran, sering kali ada yang berteriak,
“Eee”
“Du aduh”
“Eee ayam ee ayam”
“Dibantu ya, yuk sama-sama
bilang”
“Bimsalabim jadi apa
prok-prok-prok”
“Yak, topinya berubah jadi anak
kingkong!!”
Lah kenapa malah jadi sulap.
Ini sejak kapan ada pak Tarno
di rombongan gue?!!
Okeh lanjut!
Ketika pertama kali memasuki
kawasan ini, kita akan menemukan sebuah kuil yang dibuat oleh sang raja untuk
persembahan bagi dewa. Di Mesir, biasanya raja disebut dengan sebutan Ramsis. Ada
Ramsis satu, dua, tiga, sampai berapa gitu. Gue nggak tau. Kalau mau lebih jelas, coba langsung main kesini aja ya. Bawa sambel
terasi yang banyak. Disini jarang ada yang jual. Kalau pun ada yang jual,
harganya mahal uy.
Biaya tiket masuknya hanya
65Le. Sekitar 50.000 rupiah. Harga itu sudah di diskon dari harga aslinya,
karena kita menggunakan kartu pelajar. Kalau mau pakai kartu puskesmas, kartu
perpustakaan, kartu undangan nikah orang lain, boleh-boleh aja. Tapi nggak ada
gunanya juga sih. Kecuali kamu punya skill seperti pak Tarno yang bisa
merubah-rubah benda, boleh-boleh aja.
Tempat yang gue kunjungi saat
ini merupakan peninggalan Ramsis ke-dua. Sebenernya, bangunan kuil ini bukan
berada disini. Bangunan itu dipindahkan dari tempat aslinya kesini. Untuk alasannya,
gue pun belum tau juga. Oh iya, si Ramsis dua ini, telah memimpin Mesir hingga
berpuluh-puluh tahun lamanya loh.
Kalau kalian lihat di fotonya,
disitu ada empat patung yang sedang duduk. Tiga dari mereka adalah sosok dewa. Dewa
Heliopolis, Memphis dan juga Thebes. Dan yang satu lagi adalah sosok si Ramsis
dua itu. Dia menyamakan dirinya sendiri seperti para dewa-dewa, karena dia merasa
telah memimpin Mesir dengan sangat lama. Kalau gue sih, ogah menyamakan diri
sendiri dengan orang lain. Setiap orang tuh ada keistimewaan masing-masing. Bersyukur
atuh, akhi/ukhti. Bukan malah menyamakan diri sendiri dengan orang lain. Ada yang
suka bermain sulap, kayak pak Tarno. Dan ada yang suka menghabiskan jatah makanan orang lain, kayak gue. Terimalah perbedaan itu, khi.
LAH KAGA NYAMBUNGI, SU!
Yang keren dari kuil ini, jadi ada hari dimana sinar matahari bisa masuk sampai kedalam bangunan kuil. Untuk tanggalnya, nanti gue update lagi deh, kalau inget ya. Hehehe. Ruangan
didalam kuil ini cukup luas, kira-kira butuh gojek lah untuk bisa mengitari
seluruh ruangan. Boong deng. Didalam kuil ini tidak ada benda-benda aneh kok. Hanya
patung-patung, tulisan Hieroglif yang menghiasi setiap dinding-dinding, serta
beberapa ruangan kosong.
Sampai sekarang gue masih nggak paham loh
dengan tulisan Hieroglif itu. Kalau kalian ada yang paham nggak?
**
Pernah denger cerita Roro
Jongrang yang dibuatkan candi? Nah, disini ternyata ada juga. Tepat disamping
bangunan ini, terdapat kuil yang dibuat oleh Ramsis dua, persembahan untuk dua
istrinya. Salah satu istrinya bernama Nefertari. Bentuk kuil ini sama
seperti kuil yang sebelumnya, yang membedakan hanyalah patung yang berada
didepan kuil. Kalau kuil sebelumnya patungnya sedang duduk, kalau kuil yang ini
patungnya sedang berdiri. Ruangan dalamnya, sama juga kok.
Selain sifatnya yang menyamakan
dirinya sendiri dengan para dewa, ternyata Ramsis dua ini romantis juga ya.
Sampai bikin kuil semegah ini untuk istrinya. Kalau gue disuruh bikin candi
atau kuil, kayaknya berat sih. Kalau hanya disuruh beli martabak, insyaAlllah kuat
lah. Beli dua? Dua martabak? Oh bisa. Dua lusin? Oh tentu. Tentu gue nggak akan
mau beli. Buang-buang duit doang, njir. Jadi tay juga nantinya.
Pedagang yang jualan disini,
terbilang gila. Air mineral yang biasanya 4Le, disini bisa mencapai 20Le. Mahal
banget. Allahu Akbar. Sebagai salah satu mahasiswa yang berjiwa ‘pokoknya murah’,
gue nggak akan membeli air itu. Lebih baik gue duduk di bis dengan tenang, buka
Instagram, sambil menunggu salah satu temen gue membeli air itu. Selagi bisa
malak minuman orang lain, kenapa harus beli?
Lah.
Bagi kalian yang ingin
mendatangi tempat ini, gue menyarankan agar membawa kacamata serta sorban. Karena
apa? Ya biar keliatan keren aja gitu. Terlebih lagi, jika kalian kesini di musim panas. Harus banget bawa kacamata hitam. Ketika masuk ke tempat ini, gue banyak menjumpai
para pengunjung, yang bukan orang Mesir, sedang asik berfoto ria dengan menggunakan
gamis plus sorban. Totalitas banget kan? Oh iya, dan jangan lupa, bawa air minum ya!
**
Dan sekarang pertanyaannya, kira-kira
kalian berniat mengunjungi tempat ini nggak?
Yang gue tau, kalau menginginkan suatu hal, tulis saja dulu. Kalau perlu, print fotonya. Dan jangan lupa berdoa. Pasti akan tercapai kok.
Tags:
Travel
Beneran ini diprint? Dibakar lalu diminum ya
ReplyDeleteya engga gitu juga, na
DeleteNuansa foto di Mesir selalu begitu ya? Kayaknya belum ke sana udah ngerasain panas duluan, bang. :'D
ReplyDeleteBangunan zaman dulu ternyata banyak juga yang dari hasil perjuangan suami buat istrinya. Keren para suami zaman dulu.
iya ya, udah ngerasa gerah duluan. hahah
Deleteiya uy, lebih romantis kayaknya.
3 dewa di Abu Simbel itu Amun, Ra & Ptah. Sedang yang disebutkan di atas itu nama kota zaman dahulu Memphis (Giza), Thebes (Luxor), Heliopolis (Greek ekspansi) #CMIIW
ReplyDeletenah, senior sih bilangnya gitu juga. dewa'' itu yang disebut.
Deletetapi pas baca wikipedia, malah Memphis, Thebes, sama Heliopolis yang disebutkan.
kyaknya bner yg deaw Amun, Ra, sama Ptah itu.
syukron infonya
Gile, keren banget tempatnya. Foto-fotonya bikin ngiler nih. Gua selalu berpikir bahwa Mesir itu panasnya pasti kayak di dalam oven, tapi kalo ngeliat dari pakaian kamu, kayaknya gak sepanas itu ya di sana?
ReplyDeleteiya kok. kemaren masih musim dingin gitu.
Deletetapi kalau udah masuk jam 1/2, kerasa panasnya sih.
Gils keceee fotonya!!! ini bagian belakang sphinx ?
ReplyDeletebukaan.
Deleteini daerah lain.
haha
Ah keren banget pemandangannya, instagramable banget ji.
ReplyDeleteTolonglah jangan munculin aib lo yang suka gratisan itu hahaha.
Pengen gue kesitu pengen belajar filsafat dari mesir hehehe
yah, kalau udah kebiasaan nyari yang gratis, mau gimana lagi, fik. hahah
Deletewah silahkan. bawain sambel terasi sama maartabak telor lah ya.
Hm, tadi ada Pak Tarno, kenapa anda tidak memunculkan Pak Tarno di foto ini? Padahal beliau sudah menemani perjalanan anda. Anda tidak boleh bersikap begitu kepada Pak Tarno. Anda tau apa hubungan Pak Tarno dengan Ramsis dua? Tidak? Ya, memang tidak ada.
ReplyDeleteSekian dan terimakasih
Pak Tarno ngapa disebut mulu, sih? Kasihan ya dia udah jarang nongol di TV. Makanya ditongolin di sini. :(
ReplyDeleteBuseh 5 kali lipat gitu beda harga air mineralnya? Sama aja berarti kayak di Indonesia. Kalau di tempat-tempat tertentu harganya kampret. Es teh manis atau soda gitu masa lebih murah dari air mineral. Kan aneh.
masa udah ga pernah nammpil lagi sih, yog? :(
Deleteemang nih. kalo jualan kok gini banget ya. tau gitu, gue bawa air segalon deh. biar ga beli' minum lagi
boleh juga idemu mas, selagi bisa malak ngapain beli hahaha
ReplyDeleteprinsip anak ekonomi banget ya, kalau begitu ngapain pesen kalau mau ke Mesir harus bawa air minum , minta aja lah.
wah mesir nih. emang raja sih mesir dalam hal peninggalan sejarah begitu. enggak piramidnya, spinknya, atau patung-patung raksasa di atas.
ReplyDeleteMau banget lah ke Mesir. Cari promo tiket dulu di priceza.co.id. Oiya kalau jalan2 bawa air mineral, dong. Mehong kali air di sana. Bawa yg banyak, sekalian jualan air di sana kan lumayan bisa buat ongkos pulang, haha
ReplyDeleteMau mau mau. Nggak nolak banget kalo bisa halan halan ke Mesir dan say hi sama patungnya Ramsis 2 yang terkenal ini. Trus biar romantis, mau juga bisa ngajakin si partner hidup alias suamikkk. Biar kalo dipetret bisa asik.
ReplyDeletewidih, keren-keren fotonya brads. Ternyata legenda macam Roro Jonggrang itu bukan cuma skala nasional yak bro, tapi di internasional juga ada legenda kayak gitu. Istri mana yang nggak kepincut sama suami yang bisa ngasih kuil kayak gitu... huhuhu
ReplyDeletegue baca balesan komen lo, gue baru tau kalo mesir juga ada misum dingginnya, XD btw itu patungnya ada 4 tapi ko yang satu engga ada kepalanya? eh atau gue yg kelewatan baca penjelasan soal ini heheh.
ReplyDeletewow... raja mesir ternyata memang sangat luar biasa sekali romantisnya
ReplyDelete