Setelah asik berkeliling padang pasir dengan supir gila di Siwa, gue serta rombongan berangkat menuju ke
Matruh. Kalau sebelumnya di Siwa banyak tempat yang kita kunjungi, berbeda
dengan halnya kota bernama Matruh ini. Coba baca ini deh siapa tau jadi khilaf
mengunjungi Siwa seperti gue juga. Tujuan orang-orang kesini hanya untuk
menikmati indahnya warna air laut yang katanya mempunyai tujuh warna yang
berbeda. Dan memang hal ini enggak terdengar buruk sama sekali, bagi mereka
yang telah lelah dengan kemacetan di Kairo, serta bosan melihat
bangunan-bangunan kota yang sebagian besarnya berwarna coklat.
Kali ini gue bersyukur karena
cuacanya seperti yang gue perkirakan ketika di Kairo kemarin. Udara yang sejuk,
langit cerah, serta punya koleksi foto-foto dengan tempat-tempat menarik yang
akan dipamerkan di social media. Ternyata gue sesombong ini, Astahgfirullah.
Kayaknya karena sifat sombong ini, gue susah menurunkan berat badan. Apa ada
hubungannya? Oh tentu saja gue enggak tau.
Sepanjang perjalanan enggak ada
hal yang menarik, karena di kanan-kiri jalan hanya ada padang pasir yang
terlihat seperti tidak ada ujungnya. Gue lebih senang berpergian jarak jauh di
Indonesia, karena selalu banyak hal menarik yang bisa diliat di jalanan. Setiap
memasuki kota di Mesir, akan selalu ada polisi yang menjaga di pintu
kedatangan. Beberapa dari mereka ada yang hanya mengecek ke dalam bis, dan ada
pula yang mengawal bis kita masuk ke kota tersebut. Ya salah satun yang
mengawal bis kita, ya para polisi di kota Matruh. Padahal tahun kemarin ketika
pertama kali ke kota ini, gue enggak menemukan hal seperti sekarang ini.
Setelah beberapa kali
berpergian keluar kota di Mesir, gue mulai sadar betapa pentingnya kami paraorang-orang asing memiliki izin tinggal disini. Kalau enggak punya visa
bagaimana? Beberapa dari mereka ada yang mengundurkan diri untuk tidak ikut
perjalanan, dan sebagian lagi memilih untuk meminjam paspor teman yang sudah
memiliki visa. Fikirannya karena para polisi, susah membedakan wajah orang
asia, dan memang ada yang lolos ketika pemeriksaan. Tapi kalau ketauan dan
tertangkap gimana? Disini banyak dari kita orang Indonesia yang terkadang
meremehkan visa, bahkan ada yang tidak punya visa selama dua tahun. Gue sendiri
pernah melakukan hal goblok ini, dengan tidak memiliki visa selama setahun.
Untuk enggak sampai di deportasi ke Uganda.
**
Tempat pertama yang kita
kunjungi disini adalah Kamar mandi Cleopatra. Terkenal dengan nama itu, tapi
aslinya tempat ini ya pantai serta laut lepas. Disini terdapat batu besar yang
di bawahnya terdapat ruangan kamar mandi Cleopatra tersebut. Untuk benar atau
enggaknya, gue enggak tau juga. Yang penting gue bisa refreshing pak!
Di tengah situ tuh katanya sih Kamar Mandi Celopatra |
Suasana Matruh lebih bersih
ketimbang Kairo dan tentu saja jalanannya pun lebih sepi. Gue kadang enggak
terlalu kangen dengan kemacetan di Jakarta, karena di Kairo itu macetnya juga
sama gilanya dengan kota kesayangan gue itu. Ditambah lagi para supirnya yang
seenaknya udelnya mengendarai mobil dengan kecepatan kencang. Walaupun sudah
ada ibu-ibu yang menyuruh untuk lebih santai, tapi ya tetep enggak di gubris
aja gitu.
Setelah puas berfoto-foto di
tempat ini, kita menuju pantai Ajiba. Dari sini baru terlihat jelas, bahwa air
lautnya memang memiliki banyak warna. Perpaduan antara warna biru serta warna
hijau muda serta langit yang cerah, membuat hari ini semakin asik. Sayangnya,
ketika sampai disini udaranya memang lumayan dingin, dan hanya kami yang datang
ke tempat ini. Padahal biasanya banyak para pedagang yang menjual dagangannya
di tangga menuju pantai. Karena sebelumnya sudah pernah kesini dan sudah main
air di pantai ini, gue memutuskan untuk enggak turun. Selain karena yang
jalannya lumayan capek, gue juga sedang kebelet boker. Kuncinya biar bisa
menahan ini kan tentu saja dengan mengurangi gerak badan, serta menghindari
angin. Bener gitu kan ya? Atau ada tips lainnya?
Jadi gimana, indah kan
pantainya?
Tapi gue sempet nyesel karena
belum mengunjui pantai-pantai indah di negri sendiri. Hah. Manusia, enggak ada
puas-puasnya.
Tags:
Travel
Trus mana bang Cleopatranya
ReplyDeleteKok g diajak Poto sih?
kebetulan kemaren dia lagi enggak boker disana, nik
DeleteFoto2nya keren, nuansa biru, kontras banget dengan persepsi saya yang mengira nggak ada pantai seindah ini di mesir ya secara mesir kan padang pasir hihi
ReplyDeleteNice sharing ^-^
tul syekali. mesir enggak cuman padang pasir doang kok
DeleteJadi pengen ke sana. Hehe. Tapi jauh banget, lah pantai di Garut saja lom pernah disambangi dan yang jelas gak butuh visa.
ReplyDeleteApa hubungannya dengan nurunin berat badan? Makanan Mesir 'kan porsi besar, jadi santai saja, Fauzi. Nanti jika dah pulang ke Indonesia bisa ngurusin diri lagi.
Soal trik nahan boker, dah bener, kok.
Foto-fotonya bagus. Salut.
nah kalo gitu mulai dari yg deket''aja dulu. sapa tau nanti bisa kesini.
Deletejustru kebalikan. disini lebih mudah nurunin berat badan ketimbang di jakarta. soalnya makannnya lebih banyak macamnya d jakarta ketimbang di kairo
Mungkin jaman dulu Cleopatra tuh kalo mandi selalu di laut, sambil luluran pake mutiara, bukan di kamar mandi hehehe. Btw di China juga sama, kalau kita mau tempat wisata yang dekat perbatasan, bakal ada tentara yang masuk ke dalam bus dan ngecek identitas kita.
ReplyDeletewah gila. baru kepikiran. hahaha
Deleteternyata disana kayak gitu juga ya? apa di indonesia aja yang engga ketat?
Gan sekali-kali ceritain kekacauan di disana dong.
ReplyDeleteaku juga mau liat gimana macetnya disana.
Seberapa amburadul orang-orangnya.
btw, filter fotonya bagus bang :)
udah pernah nulis uy. tapi nanti gue coba tulis lagi deh cerita yg lain. heuheu
Deletesyukroon, senpaii
Kunci menahan boker itu genggam batu kuat-kuat. Ya tapi saking kuat genggamnya, jangan sampe cepirit juga.
ReplyDeleteHeader blognya biru. Kusukaaaa.
Coba sesekali ke pantai bengkalis, Zi. HHH~
klo cepirit namanya enggak nahan boker dong.
Deletewah pengen tuh. nanti, nabung dulu yak. heheh
Ah,sama aja kaya pantai2 di pantura,hahahahaha..
ReplyDeleteKeren mas bro,filter fotonya,ciaaammiikk
Wawww biruu.. air pantainya jadi Biru banget ya. Selalu suka sama warna biru. Itu yang biru siapa namanya sih? #lah
ReplyDeleteUdah mulai jalan-jalan mulu di Mesir ya Zi, mulai masuk semester akhir nih kayaknya. Lu gak ikut mandi di tempat mandi cleopatra, di sebelahnya mungkin tempat mandi Sfinks, lu mandi lah disitu. hahah
sa ae ah
Deletewkwkwk
spinx kan di Kairo, rik. ya cape juga sih kayaknya klo dia jalan sampe keluar kota buat boker atau mandi doang. wk
keren bang keren
ReplyDelete:))
Deleteanti!
ReplyDeletekulit gue eksotis. ga butuh itu.
wk
Keren fotonya, indah aja birunya pantai dan langit yang digabungkan dengan cerahnya hari :)) Nanti kalo balik ke Indonesia harus kunjungi juga tempat wisata di Indonesia.
ReplyDeleteLagian apa yang perlu dirindukan dari macet, sih? Meski hal-hal yang jarang kita temui itu suka bikin kangen. Kayaknya saya nggak pengin merindukan macet kalau seandainya nanti tinggal lama di suatu tempat yang lalu lintasnya lancar. Mending rindu sama makanan pinggir jalannya. :(
ReplyDeleteTempat mandi Cleopatra seluas itu, lalu bagaimana dengan tempat tidurnya? Wahaha. Pantainya kalah indah sama ukhti-ukhti itu, Zi. Ehehe.
ampunnnnnnnn dahhhhhh,
ReplyDeletepamerinnn mulukkk dah tu mesirrrr buat aku jadi pengen ke mesir.
mesir katanya banyak raja minyak,
maklum pekanbaru lagi ribet masalah perminyakan wkwkwkwkw
asoy beudd yaa liat viewnya, eksotis adem gitu..
itu ada tangan,. mau menggapai spongebob apa siapa itu ?
tempat mandi cleopatra kecil amat -, apa langsung pake shower aja apa langsung nyebur terus itu tempat ganti baju aja ? :|