https://ar.wikipedia.org |
Dari yang dibicarakan oleh senior tempo lalu, ane mengetahui bahwa hakikatnya perkuliahan di Al-Azhar Mesir itu terbagi dalam dua hal. Pertama Jaamiah yang berarti pelajaran yang ada di kampus. Dan yang kedua adalah Jaami yang berarti pelajaran yang didapatkan dari masjid. Maksudnya adalah mengaji dengan para Masayikh yang ada di masjid-masjid. Mulai dari Fiqh, Hadits, Tafsir dan masih banyak pelajaran lainnya yang bisa didapatkan.
Makanya di Masjid Al-Azhar enggak
akan pernah sepi karena banyak pengajian yang diadakan di tempat tersebut.
Semakin kesini, ane mulai sadar
bahwa kuliah di Al-Azhar itu sangat murah. Murah banget kalau dibandingkan
dengan kampus-kampus yang berada di Indonesia. Kalau di Indonesia ada bayaran
setiap semester, disini enggak ada. Hanya sekali bayar setiap awal tahun. Kalau
dijumlahkan sepertinya mahasiswa disini mengeluarkan 500 ribu rupiah. Untuk biaya
administrasi, pembuatan kartu mahasiswa, hasil tes darah kalau sebelumnya
pulang ke Indonesia, dan juga biaya pembuatan visa. Kurang lebih seperti itu.
Biaya itu diluar dari biaya hidup,
berupa tempat tinggal serta makan dan juga buku-buku pelajaran. Saat ini jadi
sering bersyukur tinggal di pondok pesantren, serta memiliki orangtua yang
sering mencontohkan hidup sederhana. Karena biaya hidup selama ini hanya habis untuk
membeli stok mie instant serta telur. Sisanya ditabung supaya bisa nabok orang
pake duit pond Mesir terus viral.
“NYOOOOH
DUIT. NYOOOOHHHH. KURANG MANEEH?? NYOOOHHH IKUUUU DUIT”
Tapi para mahasiswa-mahasiswa disini
akan melalui kelas bahasa terlebih dahulu sebelum memasuki bangku perkuliahan. Banyak
yang menyebut mereka ini adalah para calon mahasiswa. Masih calon. Makanya jangan
belagu. Entar ditikung, mampus.
Perkuliahan disini enggak memiliki
sistem semester, jadi kami memiliki ujian dua kali setiap tahunnya. Di awal
tahun, serta akhir tahun. Kalau nilai saat ujian enggak memenuhi untuk bisa melanjutkan
ke tingkat selanjutnya, mahasiswa tersebut mengulangi kelasnya. Baru setelah
itu bisa melanjutkan ke tingkat selanjutnya. Sama seperti saat sekolah. Kalau ada
banyak nilai yang merah, harus mengulangi kelasnya. kira-kira seperti itu.
Tapi seperti yang ane sebutkan
sebelumnya, mahasiswa disini banyak yang belajar dari para masayikh yang ada
disetiap sudut masjid Al-Azhar. Bukan sebuah kewajiban sebenarnya, tapi kembali
ke individu masing-masing. Mau atau enggak.
Sepertinya kelebihan yang dimiliki
kampus ane sekarang, menutupi segala kekurangan yang dimilikinya. Kekurangan yang
saat ini ane sadari hanya satu, ‘Enggak ada-nya Hymne Kampus’. Jadi jangan
pernah menanyakan lirik dari kampus Al-Azhar Mesir ya. Tolong banget.
Jadi, ada yang berkeinginan
melanjutkan kuliah disini? Jadi dedek gemesh?
**
Semoga tulisan kali ini bisa
bermanfaat.
Sebenernya merasa kurang dengan
tulisan saat ini. tapi enggak apa-apa juga lah ya. mau usaha konsisten,
walaupun enggak ada jaminan punya komentar banyak juga sih. Apalagi dapet
pemasukan dari Adsense. Apalagi fame.
Ehe.
Sedih ya
Tags:
Dailylife
He sumpah kok murah bgt??? o_O aku sebenrnya pengen deh ntar kalau punya anak bisa sekolahin dia ke Mesir. Kalau ga Madinah, katanja bagus ga kalah oke sm yg eropa. Misal anaknya mau ya kalau ga yaudah -.-
ReplyDeletemain kesini makanya, nanti baru tau kenapa bisa kayak gitu
Deleteamiiiinnn
Katanya di sana gampang TA?
ReplyDeletetugas akhir?
Deletega ada skripsi disini
kok murah banget ya?
ReplyDeletebtw soal hymne kampus.. sepenting itukah? wkkwkw kampusku ada hymnenya tapi sampe lulus aku sama sekali gatau kayak apa hymnenya
nah itu
Deletepengen nge-lucu aja itu sebenernya.
ehe
HEEEE?
ReplyDeleteMARATUS RIBUUUUUU PERTAHUN?
MURAAAAH HAAAAYLOOOOO
HOOH
Deleteapakah ada tes keperjakaan untuk masuk kampus al azhar?
ReplyDeleteoh tentu tidak.
Deletesaat ini hanya berupa tes mengemudi tuktuk saja
Buat apaan coba hymne kampus? Sekalipun kampus gue ada, gue juga enggak tahu sampai sekarang. Ogah juga buat cari tahu, sih. :))
ReplyDeleteWqwq. Adsense dan fame itu apa? Saya bahkan udah enggak peduli gitu-gitu. Lagian, semakin banyak yang lu harapkan dari menulis, biasanya akan semakin terbebani dan justru enggak nulis-nulis, Zi. Gue gitu soalnya. Hmm~
Ya, Allah. Kenapa di komentar ini segala ada "gue" dan "saya"? :( Kebiasaan menggunakan "saya" ini udah sulit sekali dihilangkan. Padahal niat awalnya cuma buat tulisan blog. Kalau komentar menyesuaikan lawan bicara. -__-
Deletegue kira lagu hymne kampus itu mempersatukan para mahasiswanya. biasa aja ya ternyata? wk
Deletegue masih peduli sama fame sih, yog.
hahahaha
padahal enggak ada yg ngejual dari diri gue sendiri. fakkk!!
insyaAllah jika berkenan, anak aku nanti kuliah disitu juga. amiiinnn.
ReplyDelete*anak
amiiinn
Deletewah kalau dilihat dari biaya kuliah memang (termasuk) murah ya, dan enak ya enggak ada skripsi kaya di indo. jadi biar cepet lulus kuliah belajarnya kudu yang bener ya biar ga kena rosib. semoga cepat lulus ya dengan nilai yang memuaskan dan ilmunya bermanfaat:) me to..
ReplyDelete