Hampir dua tahun, gue
membiasakan diri untuk olahraga di gym. Olahraga angkat beban, lebih tepatnya. Tapi selama itu
juga, mungkin baru sekali gue menunjukkan video saat gue melakukan satu gerakan
olahraga. Alasan gue untuk enggak pernah mau meng-unggah hal tersebut, itu semua
karena gue takut dengan pendapat orang lain.
‘Masih gendut aje tengil’
‘Mana, enggak ada perubahannya?’
‘Alay banget, Nying’
Padahal yang gue tau, belakangan
ini gue sudah berusaha untuk tidak peduli dengan omongan orang lain. Tapi kenyataannya
enggak seperti itu juga.
Ehe
Pertama kalinya posting video
di Insta story, kejadian selanjutnya adalah bagian muka gue dipotong, lalu dijadikan
bahan becandaan temen tongkrongan. Emang anying. Dan setelah itu, gue enggak
berani untuk memposting segala kegiatan yang gue lakukan di gym.
Kebalikkannya dengan diri gue,
tiap kali temen-temen gue datang ke tempat gym, pasti mereka akan meng-upload
minimal satu foto atau video di Insta story. Padahal mereka datang hanya
sekali, itu pun dapat gratisan karena menggunakan identitas orang lain. Orang Mesir,
kadang susah membedakan wajah-wajah orang asia, begitupun juga dengan kita,
yang kesulitan membedakan wajah-wajah mereka.
Setelah gue fikirkan lagi,
seharusnya gue enggak perlu malu ataupun takut dengan pendapat orang lain. Siapa
tau diluar sana, ada orang yang mendapatkan semangat ataupun manfaat dari
postingan yang gue unggah di sosial media. Sekecil apapun itu. Mungkin saja,
suatu hal remeh yang telah kita ketahui, merupakan suatu hal baru yang
bermanfaat bagi orang lain. Benar enggak?
Beruntungnya setelah sekian
lama mengikuti olahraga ini, gue hanya punya satu pengalaman buruk yang pernah
gue ceritakan di tulisan ini. Â Sisanya,
hanyalah hal remeh. Seperti perlakuan beberapa orang disini yang menganggap
orang Asia lemah, ataupun mendengarkan suara teriakan-teriakan enggak jelas
yang mengisi ruangan.
Salah satu tujuan gue
membiasakan diri dengan olahraga seperti ini selain untuk menguruskan badan
yang buncit, adalah menghindari pandangan remeh orang lain terhadap penampilan
diri gue. Suatu hal yang manusiawi, saat orang lain menilai penampilan fisik
sebelum berkenalan dengan orang baru. Dan seharusnya, hal seperti itu enggak
dilakukan, karena manusia seharusnya tidak di nilai dari penampilannya. Beruntungnya, setelah mencoba sekian banyak program latihan, badan
gue mulai menunjukkan perubahan.
Saat memulai olahraga angkat
beban, tujuan gue hanyalah untuk menguruskan badan. Tapi setelah rutin menjalankannya, gue mulai sadar kalau olahraga itu dilakukan agar tubuh kita
selalu dalam kondisi yang sehat. Dan dengan keadaan tubuh yang sehat, berarti
kita bisa beraktifitas lebih banyak dan beribadah dengan lebih baik lagi, bukan?
Gue baru sadar, ternyata pernah sekurus ini pas di pondok pesantren |
**
Dari pengalaman gue selama di
tempat gym, ada beberapa hal sebaiknya kalian tidak lakukan saat di tempat
gym:
Jangan bau ketek
Enggak ada masalah bagi mereka
yang belum mandi untuk datang ke gym dan berolahraga. Tapi yang harus diingat,
jangan membawa aroma laknat (baca:bau ketek) ke dalam tempat gym. Karena apa? Karena
yang olahraga disana bukan anda saja, anak kuda! Ada manusia-manusia lain yang
memiliki indra penciuman, dan tentu saja kalian enggak ingin di doa kan hal-hal
buruk, bukan?
Cara mengeceknya, angkat lengan
ke atas, lalu hirup udara di sekitar ketek. Kalau bau, pakai lah balsem deodorant.
Membiarkan dumbell setelah
menggunakannya
https://giphy.com/ |
Mungkin hampir seluruh tempat
gym, akan ada manusia seperti ini. Membiarkan dumbell yang telah digunakan
bergeletakan di lantai, sehingga menutup jalan dan membuat orang yang ingin
menggunakannya kebingungan, karena kesulitan mencarinya.
Kalian jangan masuk ke dalam
golongan orang seperti ini ya!
Menggunakan kaca terlalu lama
https://giphy.com |
Gue selalu gondok dengan kelakuan orang seperti ini. Terutama di ruang ganti. Yang biasanya gue temui disini adalah mereka yang baru datang, kemudian berdiri didepan cermin. Kemudian segala kegiatannya di mulai dari mengganti pakaian ganti sampai mengenakan sepatu, semuanya dilakukan didepan kaca. Seolah kaca yang mereka gunakan adalah khusus untuk mereka, padahal kan kenyataannya bukan seperti itu, Jamal!
Terlebih lagi, bentuk badan
orang Mesir yang rata-rata berukuran besar serta tinggi, gue enggak akan berani
untuk melihat kaca. Badan besar berotot, brewok tebel, salah ucap, bisa-bisa dibanting nanti.
Hal ini sebenarnya berbeda
disetiap tempat gym. Kalau di ruang ganti tempat gym kalian hanya ada satu
kaca, baiknya jangan dipakai terlalu lama. Yang mau berpenampilan keren kan
bukan kamu saja.
Marah-marah
Ini lebih ke prilaku orangnya
sih. Tapi sebaiknya, saat di tempat gym, kemarahan yang dipunya sebelum datang
ke tempat gym, dilampiaskan dengan olahraga sampai mau mati. Jangan dilampiaskan
dengan memarahi orang lain, ataupun teriak-teriak engga jelas di gym. Marah-marah
ke orang lain, enggak ada gunanya kok.
Nyolong treadmill
Ya jangan dong, Bujank...
Itulah beberapa hal yang sebaiknya jangan kalian lakukan di tempat gym. Apakah ada yang tertarik, atau mungkin dari kalian sudah memulai olahraga ini? Latihan bareng dong.
rang orang mah gitu, antara basa basi atau mau nyinyir beda-beda tipis, tuman!
ReplyDeleteaku bukan penikmat gym sih, paling banter olahraga tuh jogging sama renang. eh g bisa disebut olahraga juga, soalnya niatanku buat refreshing, hahaha.. jadi g punya pengalaman di gym.
bagian bau ketek, kayaknya semua hal yang berakhir dengan ekstrak keringat emang harus diperhatikan banget. aku sendiri sadar diri banget dan selalu hati-hati sama bau yang satu ini, pengalaman jaman puber dulu bau ketekku g enak dan diminumin jamu sama emak. aku wanti-wanti ke semua temen sama keluarga, ingetin kalau bau ketekku udah g enak, malu coy kemana2 bau ketek!
emang
Deletedan beneran diingetin gitu kalo hal itu beneran terjadi?
teman sejati itu namanya. mantap!
Gila, megang botol minum aja, uratnya sampe keliatan lho
ReplyDeleteGue malah takut kalau masuk ke gym. Takut lagi jalan terus senggolan ama orang berotot, gue langsung mental 7 meter
itu kalo enggak dipaksa mah enggak keluar
Deleteehe
enggak mental sejauh itu sih, rasanya kayak kepentok pintu aja gitu. sakit.
Saya enggak suka olahraga. Pol-polan juga jogging. Itupun sekarang udah enggak pernah. Haha.
ReplyDeleteMisalpun suka ngegym dan anda mengajak latihan bareng, lha kita (baca:pembaca blog mahasantri) kan sebagian besar tinggal di Indonesia, situ di Mesir? Latihan bareng e bagaimana, Malih? Streamingan? ('-')
Betewe, logo blognya bagus yang dulu *hahaha komentar ngasal
Deletehayolah olahraga lagi
Deletenah itu gue juga masih belom tau caranya. nanti gue fikirin lagi, Nu.
ehe
logo blog yang mana tuuh?
Emang ngeselin tuh si Jamal sama si Bujank.
ReplyDeletekeluarganya cute girl tuh
Deletegmn caranya keringetan tapi ga bau? :-S
ReplyDeletebau keringet, enggak semenyiksa saat hidung lu mencium aroma ketek busuk, git
DeleteHA GIMANA GIMANAAAAAAAAAAAAAAAAA????????????????????
Deletehiya hiya hiya
DeleteSaya olahraga paling lari atau ga main badminton~
ReplyDeleteSelain memperhatikan penampilan, biasanya cowok ngapain lagi sampai bisa lama sih buat diem depan cermin?
enggak tau.
Deletegue juga bingung sama yang punya kelakuan kayak gitu
Seumur-umur gue baru sekali ke gimnasium. Itu juga karena dibayarin temen (yang bayarnya harian). Enggak lagi-lagi dah. Mending gemukin badan dulu. Kasihan tubuh ini dikasih beban berat. Itu pulang-pulang buat ngangkat gayung pas mandi aja sakit banget.
ReplyDeleteehehehehe
Deletebeban yang lu angkat, terlalu berat mungkin, Yog.
tapi wajar sih, gue juga klo setelah beberapa bulan enggak pernah latihan, sekalinya latihan lagi, juga langsung pegel-pegel. belom terbiasa aja
gue fikir lo takut update wktu lg ngegym gara2 takut di katain " Homcess " LOL
ReplyDeletehati hati fauzi ada yg berotot diem2 merhatiin lu, kali aja dia terpesona liat badan lu udah berurat kek gitu.
klo pun ada, gue lempar pake dumbell
Delete