Di setiap tahun, biasanya
keluarga gue akan pergi ke kampung halaman bapak yang berada di Temanggung,
untuk bertemu dengan saudara-saudara dari keluarga bapak. Tapi karena berhubung
gue serta adek gue masih menempuh pendidikan di negri orang lain, frekuensi untuk
pulang kampung jadi berkurang.
Tapi dari sekian seringnya kami
pulang kampung, gue baru menemukan ternyata ada tempat wisata yang bagus
banget, dan enggak boleh kalian lewatkan saat liburan di Temanggung.
Kalau biasanya orang-orang yang
sedang berlibur di Temanggung, lebih memilih untuk pergi ke Yogyakarta, ataupun
Semarang, yang lebih terkenal akan tempat wisata serta jajanan yang enak-enak,
ternyata Temanggung punya pesonanya tersendiri.
Taman Posong, nama tempat wisata yang
memanjakan mata kita untuk melihat pemandangan dua gunung. Sindoro serta
Sumbing. Letak Taman Posong berada di dekat perbatasan Temanggung serta Wonosobo. Tempat
ini cocok banget untuk para orang kota yang jarang melihat indahnya gunung serta
rimbunnya pepohonan yang diciptakan oleh Allah.
Saat pertama kali masuk, memang tempatnya kurang meyakinkan. Karena terlihat kecil, dan tidak ada bedanya
dengan kampung-kampung lainnya. Tapi memang kita harus berjalan lagi, sekitar
3km, untuk bisa sampai ke spot terindah yang dimiliki tempat wisata ini. Tenang
aja, kalian bisa menggunakan mobil ataupun motor untuk menuju ke puncaknya. Dan
di sepanjang perjalanan, mata kalian akan di manjakan dengan pemandangan berupa
kebun-kebun yang indah serta gunung.
Baca juga: Bermalam di tengah padang pasir
Sebagai catatan, di bulan
Agustus sampe awal September, kalian tidak bisa mengendarai mobil untuk bisa
mencapai ke puncak. Karena di bulan itu sedang musim panen tembakau, dan di
khawatirkan akan menggganggu para petani. Bagaimana pun juga, tempat ini adalah
jalur yang petani gunakan untuk berkebun.
Jalanannya masih bebatuan, dan
tidak akan di aspal karena takut akan membanjiri kebun di saat musim hujan.
Kata tukang ojek yang gue ajak ngobrol kemarin sih begitu.
Baca juga: Tempat Offroad paling seru di Mesir
Lalu bagaimana cara kita untuk
sampai ke puncak Taman Posong kalau kita tidak di perbolehkan mengendarai mobil?
Tenang saja, anak kuda. Karena di pos sebelum kalian pergi, sudah tersedia
mamang tukang ojek yang akan mengantarkan kita sampai tujuan. Harganya 20 ribu
saat perjalanan naik, serta 15 ribu saat perjalanan turun. Tulisan ini gue
tulis ketika bulan agustus 2019 ya. Saran gue, mending naik ojek aja lah, bos.
Jauh banget asli, belum lagi tanjakannya yang curam.
Sensasi naik ojeknya juga seru
kok. Apalagi kalian yang mempunyai pipi dengan ukuran yang berlebih, akan
selalu berguncang saat perjalanan naik menuju posong. Saat ngobrol dengan
tukang ojeknya juga, jadi agaak gimanaaaa gitu. Sebenernya kedengaran jelas
kok, tapi pipi nya aja yang goyang-goyang sendiri. Mau di bikin tirus percuma
juga. Bangke.
Saat diturunkan, kita sudah
bisa melihat indahnya pemandangan yang telah di sajikan. Tapi, spot fotonya
kurang banyak. Untuk mendapatkan pemandangan yang lebih indah, serta spot foto
yang bagus, kalian harus berjalan sebentar untuk masuk ke taman yang lebih luas.
Biayanya enggak mahal kok, hanya perlu mengeluarkan uang 10 ribu, dan kalian
bebas menggunakan spot foto yang sudah sediakan oleh pengelola tempat wisata
ini.
Dua tahun kemarin, gue pernah
datang di Kali Biru, tempat wisata yang berada di Kulon Progo, dan setiap spot
foto, kalian harus mengeluarkan uang untuk bisa berfoto disana. Nah kalau
disini, gratisss.
Setelah cape berfoto-foto,
kalian juga bisa beristirahat di saung, atau pondokkan(?) gue enggak tau apa
namanya, tapi saat pantat kalian telah menyentuh lantainya, penjual makan pun
tiba-tiba akan datang didepan kalian sambil berkata,
“Ga ada yang mau mutual an nih?”
Bukan, bukan gitu,
“Ada tempe goreng, nasi goreng,
kopi, mas/buk. Mau mesen apa?”
Baca juga: Pendakian menuju bukit Sinai Mesir
Berhubung kemarin gue datang
kesana bersama ibu Negara a.k.a nyokap gue, serta bibi gue, maka pesanannya
banyak banget. Dua piring tempe goreng, satu piring pisang goreng, serta
indomie rebus, dan tentu tidak lupa dengan minumannya. Mungkin, hobi makan gue
itu sifat yang mengalir dari nyokap.
“Mah, ini kebanyakan. Kan nanti
kita makan lagi diluar” kata gue.
Sepuluh menit kemudian,
“Tuh kan, ujung-ujungnya kamu
yang ngabisin semuanya, mas” kata nyokap ke gue.
Ya kan gue kalo di pancing
dengan makanan enak di depan gue seperti ini kan jadi susah nolak. Wajar, kan?
Bacot lu, Ji
Oh iya, dan jangan lupa untuk
memesan kopinya. Rasanya enak banget cuy! Di tempat yang berhawa sejuk seperti
ini, ditambah secangkir kopi, rasanya jadi lebih nikmat.
Mungkin karena biasanya tempat
liburan yang sering gue kunjungi sebelumnya hanyalah berupa padang pasir, yang
di dominasi oleh warna coklat, melihat hijaunya pemandangan lebih enak untuk dilihat.
Namun, jika kamu enggak mempunyai tempat tinggal yang dekat dengan Posong, tenang saja. Kamu bisa menggunakan aplikasi PegiPegi Hotel. Jadi, enggak ada alasan lagi untuk enggak liburan.
Kalau memang belum ada budget untuk berlibur di negara lain, datang ke tempat wisata seperti taman Posong, ataupun tempat wisata lainnya yang ada di Indonesia juga enggak kalah seru kok. Rumput tetangga akan selalu terlihat lebih hijau dibandingkan rumput sendiri, pribahasa seperti itu akan selalu muncul di kepala kita. Dan suatu hal yang wajar. Lalu, bagaimana caranya untuk mengalahkan fikiran seperti itu? Ya dengan di tambah rasa syukurnya.
Jadi, apakah kalian tertarik
untuk mendatangi tempat wisata ini?
Tags:
Travel
Kalo makannya dibayarin sama Nyokap mah hantam aja, Zi. Kapan lagi bisa kenyang tanpa harus memikirkan hemat? Wahaha.
ReplyDeleteTaman Posong kalau malem-malem tapi enggak ada pocong gosongnya (posong gue panjangin seenak jidat) kan, ya?
betul syekali
Deletekayaknya wajar kalo badan gue selama disini jadi bertambah
ehe
Yog....
That mountain tho!
ReplyDeleteDan cuacanya sedang sangat cerah, sebuah keberkahan--buat saya kalau lagi main. Kalau lagi ga main, lebih suka mendung wkwkkw. Seenaknya sendiri emang.
Harga naik kudanya murah sih, daripada di Bromo--ups tidak boleh membandingkan.
iya nih, kebetulan saat main kesana cuacanya lagi adem-adem gitu
Delete(((tenang saja, anak kuda))) -_________-" -_________-" -_________-"
ReplyDeletekalau bawa orang tua iya sih enakan ngojek tapi kalau bareng teman2 mending jalan kaki sih kata aku soalnya pemandangannya kaya bagus gitu, pas naiknya maksudkua.
Tp biasanya turun kan udah males ya meskipun katanya turun tuh lbh 'ringan' XD tp tetep ajah nahan, terbitlah capek buat jempol jempil kaki ini.
ehehehe
ReplyDeletenah, lu coba sendiri deh tuh, Git.
semoga ga amsyong yak, pas jalan kaki naik ke tempat ini.
makanannya enak cuy, tapi sayang kakinya bikin aku gak jadi makan :((
ReplyDeleteBagussss, aku mau ke sana kalau kosong hahaha kalau rame ga mau. Dan kamu sebut apa ditulisan? Sempat ke KALIBIRU? Aku gak pernah mau balik ke sana, sumpek ya Allaaaah -__-
ReplyDeletecobaiin gih, sya
Deletehahaha
sama, gue juga enggak mau lagi kesana
walaupun kemaren sepi, ternyata ya segituuu saja. lebih seru di Posong.
tuh kan, jadi ngebanding-bandingin
Wow itu gunung... ya Allah cantiknya!!
ReplyDeleteLiat foto terakhir tu aku bisa ngerasain sejuknya. Halu hahaha
Harapanku semoga tempat ini terjaga kebersihannya. Gak ada yg buang sampah sembarangan dan gak coret-coret juga. Semoga semua pengunjung bisa menjaga kebersihan dan ketertiban.
G w setiap pulang dari Semarang ke Purwokerto selalu lewat sini
ReplyDelete