Udara pagi di Jordan, terasa lebih dingin jika dibandingkan dengan Mesir. Biasanya, pagi seperti ini akan ada orang yang masuk ke tiap kamar, lalu membangunkan shalat shubuh. Meskipun hanya ditendang pelan supaya bangun, setidaknya ada usaha yang dilakukan agar teman yang lainnya untuk shalat shubuh.
Nah, orang yang melakukan hal
seperti itu biasanya bukan gue.
Gue lebih sering ditendang,
meskipun enggak berasa juga sih.
Dibandingkan teman gue yang di Mesir, lebih berasa dibangunin sama nyokap. Enggak hanya nyokap aja sih. Bokap gue pun sama aja. Masuk ke kamar, sambil bawa gayung berisikan air, lalu anaknya (baca: gue) akan disiram. Entah di muka atau di kaki, menyesuaikan kehendak mereka saja. Jikalau panjang selang kamar mandi sampai kasur gue, sepertinya akan disiram menggunakan benda tersebut.
Anaknya dikira taneman kali ya.
Kalau enggak disiram seperti
itu, biasanya bokap dengan senang hati mengumandangkan lagu tepat di kuping
anaknya ini. FYI, suara bokap gue kalau nyanyi itu enggak bagus sama
sekali.
Tapi kalau misalnya bokap gue
baca tulisan ini, aku sayang bapak ku. Kirimin duit dong, pak.
Ehe
**
Gue harus mengakui untuk
menggunakan kamar mandi di rumah gue saat ini, sangat lebih menyejukan hati. Enggak
ada lagi tuh yang suka mengetuk pintu kamar mandi tiap saat. Bersyukurnya punya
anak rumah yang baik hatinya tuh ternyata seperti ini. Baru ngerasain.
Gue enggak akan pernah bisa
setenang ini, saat menggunakan kamar mandi ketika di Mesir. Baru buka kaus udah
ada yang gedor pintu.
BARU BUKA KAOS LOH, CUK. CELANA
AJA BELOM DIBUKA, SAT!
Rutinitas sebelum shalat Jum’at,
selalu akan seperti itu saat gue di Mesir. Orang-orang yang sedang memegang
handuk, akan diberi peringatan agar tidak membuang air besar. Belum mau masuk
kamar mandi loh ini. Hanya diperbolehkan mandi. Kalau hanya wudhu akan jauh lebih
baik. Semakin cepat di kamar mandi, maka semakin baik.
Tapi sejujurnya, shalat Jum’at
di Mesir itu jauuuuh lebih enak dibandingkan dengan di Yordan.
Jika telah berkumandang adzan,
kami para anggota rumah akan duduk santai di ruang tengah. Lalu, saat mulai
khutbah pertama, baru lah kami mulai tersadar untuk menggunakan kamar mandi. Kami.
Bukan gue doang ya. Jangan seudzon ya antum.
Lalu jika ada anak rumah yang membuka pintu sambil memakai gamis serta membawa sajadah, pertanyaan yang keluar adalah,
“Shalat di masjid yang mana?”
Pertanyaan itu keluar dari
teman rumah gue yang lain, setelah melihat gue dan anak-anak lainnya pulang
dari masjid.
Kenapa pertanyaan seperti itu
yang keluar?
Karena, masjid di Mesir itu
buanyak.
Banyak banget.
Setiap gang ada masjid.
Di dekat rumah gue sendiri pun ada 4 masjid yang jaraknya hanya 100 meter dari rumah. Kalau mau yang lebih jauh dikit, ada 2 lagi.
Jadi, kalau sudah terdengar
suara khutbah shalat Jumat, biasa aja gitu. Enggak ada rasa panik sama sekali.
Pilihannya banyak.
Sedangkan di tempat gue saat
ini, masjid hanya ada satu. Skill gue yang enggak panik saat mendengar khutbah
pertama sudah mulai luntur. Ya lagi pula, seharusnya gue enggak bangga juga sih
punya skill seperti ini.
Goblok!
Jadi, berapa orang yang pernah kamu sundul mukanya?
belum dong~
ReplyDeleteKarena pekerja, jadi hanya mengandalkan jam saja untuk berangkat ke mesjid pas waktunya solat jumat. Terus nggak ada drama rebutan kamar mandi, secara hanya perlu mengganti sepatu dengan sendal, bawa sajadah kecil, langsung jalan kaki menuju mesjid agung yang kebetulan letaknya di seberang jalan, depan gedung tempat saya kerja.
ReplyDelete🤣🤣🤣🤣🤣
ReplyDeleteLucuk banget sih ceritanya hahahaha, ada-ada saja. Jadi kelihatan berbeda sekali ternyata kehidupan antara Mesir dan Yordan 😁
Kalau di sana khutbah jumatan bahas apa Ji? (lah tiba2 nanya) Abisnya masa kemarin di sini jumatannya ngebahas kita harus ngebela FPI. Aku tahu karena Firman pulang2 ngomong begini wkwk
ReplyDeleteEnak banget ya, Zi.. banyak mesjid di sana. Kalau bisa ikutan milih sih pasti milihnya yang imamnya bacanya paling cepet :D
ReplyDeleteBtw, bener2 perjuangan banget ya mau masuk kamar mandi aja udah banyak peringatannya, gerakan otot tangannya pasti udah terlatih banget jadinya terbiasa cepet-cepet