Day 5: Your parents
Terlalu banyak yang bisa gue gambarkan tentang orang tua. Sosok pelindung, tempat curhat, sosok yang bisa memarahi anak nya ini, dan masih banyak hal lain yang bisa gue tuliskan untuk orang tua.
Kehidupan gue bisa dikatakan cukup. Meskipun semasa kecil, orang tua gue beberapa kali dapat perlakuan yang enggak menyenangkan dari tetangga.
Meskipun begitu, Bapak enggak pernah menunjukan rasa kebencian terhadap orang lain saat di rumah.
Bapak adalah orang asli Jawa yang berakhir merantau ke Jakarta dan tinggal bersama Ibu negara.
Tipikal bapak generasi Boomer yang saklek dengan keputusan nya. Bahkan sering kali gue merasa lebih takut terhadap Bapak dibandingkan Ibu negara.
Sering kali saat gue ingin bermain dan meminta izin kepada Ibu negara, beliau akan berkata “Tanya Bapak” dan berakhir dengan gue tinggal di rumah.
Baca juga: Hunting foto di AEON
Kebiasaan Bapak setiap kali gue keluar rumah dan pulang larut malam, bapak akan tidur di ruang tengah menunggu diri gue sampai di rumah dengan selamat. Mungkin karena parno banyak mendengarkan berita tentang begal atau pun kejadian buruk yang dialami oleh anak tetangga.
Berhubung gue lebih sering merantau, Bapak atau pun Ibu negara sering kali mendapatkan telfon dan sms yang mengabarkan bahwa diri gue kecelakaan. Tentu saja Ibu negara sering kali panik, berbanding terbalik dengan Bapak yang santai menanggapi telfon dari para penipu itu.
Kemudian Ibu negara.
Mungkin beliau adalah dalang dibalik anak nya ini yang sering kali berperut buncit ketika berada di rumah.
Sering kali Ibu negara akan menyuruh gue untuk diet dengan menurunkan berat badan. Tapi, setiap kali gue menolak tawaran Ibu negara untuk makan masakan nya dengan alasan diet, beliau akan berkata “Yaudah besok Mamah enggak usah masak lagi” danb berakhir dengan gue yang makan sampai nambah ketiga kali nya.
Sangat sia-sia menyuruh anak nya ini untuk diet.
**
Kalau kalian, gimana?
Saya pun segan sama Bapak, gambaran di benak saya beliau itu tegas, walau aslinya suka becanda juga. Kalau Ibu tipikal yang mudah panik dan gampang nangis. Soalnya pernah saya kecelakaan motor yang sebenarnya enggak apa-apa, salahnya saya mengabari orang rumah, dan pas balik, beneran mata Ibu sudah sembab. Dan kalau udah liat Ibu habis nangis, pasti saya ngerasa bersalah banget.
ReplyDeleteTahun ini malah jadi tahun yang akan saya fokuskan buat diri sendiri dan orang tua. Mau menyudahi semua hal-hal yang kaku, mau mengakrabkan diri lagi dengan mereka, karena sudah lama tinggal sendiri (ngekos), hubungan saya dengan mereka kayak yang tambah jauh aja.
Kenapa rata2 bapak tuh tegas yaa 🤣. Soalnya bapakku yah gitu..
ReplyDeleteaku anak terakhir. Perhatian orang tua jadi makin jadi setelah pernikahan Mbakku. Mungkin mereka sadar kalau anaknya udah pada besar2. Tapi dimata mereka masih sering dianggap belum cukup umur. 🤣
Aku tipe anak rumahan. Yg bakal ditelponin kalau jam udah nunjukin jam 10 malam 🤣. Wkw. Kaya anak gadis pokoknya 🥲.
Meskipun begitu kenangan bisa hidup sama mereka tak terlupakan sikk 😇