Day 18 #30DaysWriterChallenge

Day 18: Thirty facts about myself

Tantangan menulis kali ini membahas tentang fakta mengenai diri gue. Dan jika harus membahas 30 fakta, kayaknya terlalu banyak. Jadi, untuk mempersingkat tulisan ini agar enggak terlalu panjang, gue hanya membahas 5 fakta tentang diri gue.


Mari kita mulai.


day 18 #30dayswritingchallenge



Pendiam.

Sepertinya menggunakan kalimat Pendiam terdengar lebih baik. Tapi jika dirincikan lagi, mungkin diri gue adalah orang yang cuek. Gue enggak mau tau urusan orang lain, dan gue pun enggak ingin orang lain mengetahui urusan gue. Meskipun terkadang oversharing juga sih ya di blog ini.


Menjadi orang yang cuek dan awkward dengan keramaian tuh rasanya enggak menyenangkan. Meskipun sekarang ini gue sudah terbiasa juga sih. Tapi, melihat kedua orang tua gue merupakan sosok yang sangat talk active dengan orang lain rasanya tuh kayak “Duh kok gue gini sih ya”


Beberapa kali bertemu dengan teman-teman blogger pun gue juga bukan tipikal yang suka berbicara. Lebih ke mengamati obrolan mereka aja. Dan ini akan menyambung ke fakta selanjutnya.


Di-Approch orang duluan.

Memang benar jika gue adalah sosok yang pendiam, tapi berbeda hal nya jika orang lain mengajak gue mengobrol terlebih dahulu. Atas dasar enggak enak dengan orang tersebut, gue akan mencoba untuk melanjutkan topik obrolan agar lebih panjang.


Banyak juga pengalaman gue dengan orang lain yang sekarang menjadi dekat, karena awalnya mereka sok asik dengan diri gue. Kalau sok asik nya masih dibatas wajar dan enggak menganggu, pasti gue bakalan mencocokan diri dengan orang nya kok.


Keringetan.

Entah karena cuaca di Jakarta atau ketika di Jakarta gue gemuk sehingga gerak sedikit capek dan keringetan, tapi yang gue yakini bahwa diri gue gampang banget keringetan. Hal ini sangat menyebalkan, karena jadinya parfum yang telah gue gunakan hilang dan gue memegang sapu tangan untuk mengela bagian keringetan.


Atau mungkin, ini bawaan dari Bapak kali ya. Soalnya Bapak gampang banget keringetan.


Melipat Pakaian.

Rutinitas mencuci pakaian, menjemur, hingga mengangkat pakaian yang sudah kering adalah kegiatan yang menyenangkan. Sampai pada akhirnya harus melipat pakaian. Padahal ketika merantau, hanya melipat pakaian. Enggak kebayang betapa malasnya diri gue jika harus menyetrika pakaian juga sih.


Anak Rumahan

Beberapa tahun kebelakang ini gue merasa bahwa kegiatan keluar rumah itu sangat menyebalkan. Jika enggak penting-penting banget, gue akan dengan senang hati untuk rebahan di rumah. Banyak hal yang bisa dilakukan, seperti menonton, menulis, atau pun membaca komik. Dan enggak lupa juga rutinitas pagi yaitu membuat kopi. 


Terakhir kali gue berada di Jakarta, di beberapa bulan awal kepulangan gue hanya berada di Rumah saja. Selain di rumah, pergi ke Gym atau pun mengantarkan Ibu Negara ke tempat kerjanya. Karena rutinitas seperti itu berbulan-bulan, gue sampai membatin “Kayaknya gue butuh interaksi sama Manusia deh” dan setelahnya gue pergi ke rumah teman.


Sepertinya cukup deh ya tulisan kali ini.

See you di tulisan selanjutnya yaa!!


Fin


1 Comments

Biar gue bisa baca blog kalian juga, tolong tinggalkan jejak ya!

  1. Haha, rada susah percaya kalau kamu itu pendiam sih, Ji, soalnya beberapa artikel sebelumnya kayaknya kamu suka jalan-jalan sama rombongan gitu. Jangan-jangan itu pun hanya bisa dilakukan dengan teman-teman yang bener-bener sefrekuensi.

    Sepakat sih soal melipat pakaian itu beban banget. Tapi ada yang lebih membebani yaitu menyetrika pakaian. Sebagai orang yang ngekos, ini tuh pekerjaan yang susah diniatkan. Selain pinggang gampang sakit, panas gara-gara setrikaan juga bikin enggak betah lama-lama.

    Saya malah lebih suka jalan-jalan sendiri, motoran sendiri. Bisa sampe setengah hari saya muter-muter motoran. Soalnya kalau rebahan di rumah atau di kosan juga capek, jadi mending capek di jalan

    ReplyDelete
Previous Post Next Post

Ads

Ads