Tulisan ini sebenarnya ditulis di hari Minggu kemarin. Dan karena ada beberapa kendala, jadinya baru dilanjutkan lagi sekarang ini. Kenapa menjelaskan hal tersebut? Biar pas aja dengan judulnya yaitu cerita di hari Minggu.
Uhuk…
Mulai darimana ya.
Kali ini tulisan santai aja sih ya. Udah lama juga gue engga nulis curhatan di Blog ini padahal tujuan awal dari blog ini diperuntukkan untuk menulis curhatan diri gue sendiri. Meskipun sepanjang blog ini berjalan, tulisan nya semakin bervariasi. Kadang membahas Fitness, Diet, Traveling, Kamera dan beberapa tulisan lain nya. Bisa coba diklik aja di kolom kategori yang ada di paling atas yaa!!
Beberapa waktu ini gue telah merasakannya, tapi dalam dua tahun ini gue merasakan yang benar-benar kesepian. Mulai dari perasaan gue yang "Gue tuh punya temen ga sih?" sampai pertanyaan "Abis ini apa lagi?"
Seperti nama blog ini, gue merupakan seorang lulusan pondok pesantren dan kemudian melanjutkan studi nya di Timur Tengah. Mungkin hal ini merupakan harapan sebagian besar anak pondok, yang melihat guru-gurunya merupakan lulusan Timur Tengah, dan sekarang gue pun seperti itu.
Tapi meskipun begitu, ada beberapa hal yang mengganjal dalam lubuk hati gue terdalam.
**
Ada tiga hobi yang gue cintai setengah mati. Olahraga angkat beban, Nulis dan segala hal yang bersangkutan dengan website, lalu yang terakhir adalah fotografi.
Lalu kenapa gue merasa kesepian?
Karena gue sama sekali engga menemukan seseorang yang bisa diajak membahas apa yang gue suka.
Ini akan terdengar seperti omong kosong, tapi yang gue rasakan seperti itu.
Sering kali gue menceritakan tentang diri gue saat ini adalah sosok yang pendiam. Dan hal tersebut benar adanya. Tapi di tahun 2015, lo akan menemukan diri gue yang sering ngomong dan sangat terbuka.
Singkatnya ada beberapa hal yang membuat diri gue menjadi pendiam. Lebih tepatnya gue trauma, mungkin(?)
Gue menjadi sosok pengecut, pendiam, dan engga mau untuk bersosial. Gue sangat mengerti, orang lain enggak akan mungkin tau dengan apa yang gue rasakan, tapi gue nya juga yang engga mau terbuka sama orang lain.
Tolol banget anying
Jadi, runtutan nya seperti ini.
-Diri gue yang trauma dan sulit untuk terbuka dengan orang lain.
-Diri gue yang enggak menemukan tempat untuk bercerita apa yang gue rasakan.
Kesampingkan hobi yang gue miliki deh. Di tahun 2016, ketika gue berhasil memenangkan lomba bikin cerpen pun, gue enggak tahu harus bercerita ke siapa. Kayak, lo tuh kan lagi hepi ya, tapi enggak ada temen yang bisa dibagikan kebahagiaan yang dimiliki. Aneh banget.
Solusi untuk hal ini sebetulnya adalah berusaha buat terbuka dengan orang lain. Tapi, enggak semudah itu untuk dilakukan.
Beberapa waktu lalu, gue mendengar sebuah podcast tentang cara mudah untuk berteman dengan orang baru. Caranya sangat mudah sekali yaitu diri lo harus tertarik dengan orang baru tersebut.
Gue pun pernah baca buku yang berjudul How to Influence People. Dan bab pertama dari buku tersebut adalah tersenyum. Gue enggak begitu sama sekali lagi duh!
Dari yang awalnya gue senang untuk berbicara dengan orang lain, serta teman-teman gue di sekitar. Sekarang ini gue menjadi pribadi yang cuek dan ignorance.
Bahkan hal ini pun disadari oleh Ibu negara. Dan berakhir dengan nasehat beliau menyuruh diri gue agar lebih terbuka sama orang lain, agar ramah, dan berinisiatif untuk mengajak orang lain berbicara.
**
Sebenarnya rasa kesepian ini lumayan terobati dengan beberapa hobi yang gue lakukan. Dan fitur terbaru di Twitter yang bernama Space lumayan membantu diri gue untuk bisa berbicara dengan orang lain. Meskipun, yah yaudah gitu. People come and Go.
Jadi untuk kesimpulan dalam tulisan ini adalah tentang diri gue yang merasa kesepian serta kesulitan dalam membangun hubungan bersama orang lain. Lalu kecemasan yang gue miliki akan masa depan. Dan yang terakhir hubungan percintaan yang enggak mulus.
Kayak, nih cewe tuh deket sama gue dan sudah berjalan beberapa bulan, tapi tiba-tiba malah ngaku belum move on dan jadian sama gebetan sebelumnya. Dan dia bilang kalau diri gue suka berteman.
Well played UniverseÂ
Semua orang pasti ngerasain sih, tapi yaudah lah ya gue kan pengen cerita aja di blog gue sendiri.
Trauma yang telah gue alami pun sebenarnya gue sudah berusaha untuk ikhlas dan mencoba untuk membuka lembaran baru. Tapi tiap kali mencobanya, selalu ada perasaan yang membayangi diri gue sendiri.
Enggak jelas nyet
Tulisan ini pun sebenarnya gue rada bimbang untuk mengunggah di blog gue sendiri. Apakah gue terlalu over sharing atau apakah gue sangat terlihat pecundang sekali.
Tapi, yah gue enggak merasa mempunyai teman. Toh, kalau ada pun gue akan sangat tertutup untuk membicarakan hal ini.
Tertutup sama temen sendiri, tapi malah di posting di blog. tolol banget.
Udah dulu kali ya tulisannya.
Semoga gue bisa melewati hal ini.Â
Dan juga buat yang telah baca tulisan ini, semoga diri lo dikelilingi oleh orang-orang yang sayang akan diri lo yaa!
Fin