Memang benar, hal yang tidak bisa diputar balik adalah waktu. Kayak, wow ini sudah hampir penghujung tahun dan masih banyak rencana yang belum terlaksana. Dan tentu saja, ada pula rencana yang ternyata tidak sesuai apa yang diinginkan.
Sudah mulai masuk musim dingin. Dimana gue tidak suka, karena dengan masuknya musim dingin harus mulai laundry selimut lagi, dan tiap keluar rumah harus memakai bertumpuk pakaian. Singkatnya, gue lemah aja dengan dingin.
Btw, halo semuanya!!!
Ini ada yang masih lanjut curhat-curhat gitu enggak sih di blog? Masa bodo lah, gue hanya ingin lanjut menulis.
Nanya sendiri, jawab sendiri, nyet
Sudah lama juga tidak menulis ngalor ngidul gini di blog sendiri. Platform menulis lain, seperti Medium maupun Twitter juga jarang sekali digunakan. Isi Lini Masa di Twitter gue lebih banyak dipenuhi oleh retweetan seputar Sepak Bola. Dan tentu saja, banyak juga retweetan dari akun-akun lain yang menunjukan Cuitan lama oleh para penguasa yang ingin mencalonkan dirinya untuk memimpin rakyat. Dan kebanyakan isi nya ya sampah banget.
Sepertinya gue tidak akan sekalipun memikirkan untuk masuk ke dalam hal yang berkaitan dengan politik. Jika kejadiannya sama, yaitu membahas cuitan-cuitan lama para calon pemimpin rakyat seperti sekarang ini, beuh ga usah deh. Isinya makian yang gue ucapkan ke tim bola favorit, yaitu Barcelona.
Tapi, kali ini Barcelona lagi jago banget. Kayak, ini semua tim jago kita re-match aja lah. King Barca nih boss!
Ga jadi. Pertandingan lawan Oasasuna kemarin, Barcelona kalah.
**
Sekarang gue sedang mencoba untuk sering membuat video yang kemudian diunggah ke media sosial TikTok. Bahkan gue sampai membeli alat yang bisa membuat handphone menempel di kaca. Tentakel gitu, tapi versi yang mahal. hehe.
Kenapa enggak sekalian beli tripod aja?
Karena gue masih belum se-percaya diri itu untuk bisa menaruh sebuah tripod lalu merekam diri sendiri. Malu, nyet. Tapi, gue rasa di masa yang akan datang, gue harus bisa lebih percaya diri untuk memakai tripod. Karena kan, dengan menempelnya handphone yang gue gunakan di kaca, kamera yang digunakan adalah kamera depan. Sedangkan kebanyakan handphone yang ada, kamera belakangnya yang jauh lebih bagus untuk digunakan.
Tapi-tapi, kenapa para warga TikTok tuh pada... um, gimana jelasinnya ya. Kayaknya untuk menjelaskan kondisi pengguna aplikasi tersebut dengan satu kata adalah tolol. Nah, lega banget bisa mengetik hal ini.
Beberapa waktu lalu, gue sempat mengunggah sebuah video yang menampilkan diri gue tidak memakai kaos. Hal itu gue tunjukkan karena meskipun berat badan gue yang berada di atas 100kg, 106kg tepatnya, tidak memiliki perut yang buncit seperti kebanyakan orang lain. Itu semua karena gue yang rajin berolahraga angkat beban, serta lebih banyak mengkonsumsi protein.
Sebenarnya tujuan gue se-simpel itu.
"Ini loh hasilnya, jika kalian rutin olahraga di gym. Meskipun punya berat badan 100kg, akan terlihat berbeda dengan mereka yang tidak melakukan olahraga angkat beban. Inilah yang dimaksud dengan Body Recomposition!!".
Dan tau hasilnya seperti apa?
Buanyak akun boti yang mengkomentari video tersebut. Dm TikTok gue pun juga tidak kalah ramainya dikirim pesan oleh orang-orang seperti itu.
SAT!!
Kenapa pada berani-berani banget ya. Apakah mereka tidak takut akan siksaan Allah?
Dan beberapa waktu lalu juga terjadi hal serupa dengan Bernadya. Yang isi kolom komentarnya diisi dengan tulisan pelecehan seksual. Nyet, ini orang-orang kayak enggak belajar agama aja deh. Orang Mesir, Turki saja banyak yang kagum dengan Indonesia karena memiliki penduduk dengan mayoritas beragama Islam. Tapi, perilakunya kok tidak mencerminkan hal tersebut. Aneh banget.
**
Di penghujung tahun ini gue ada sebuah project, yang akan gue coba lakukan. Untuk sekarang, gue seperti mempunyai ambisi besar untuk bisa melaksanakannya.
Entah lah, rasanya mempunyai project merupakan sebuah hal yang baik. Jadi, diri lo tuh dipenuhi dengan langkah apa saja yang akan dilakukan, dan membuat isi kepala dijauhi oleh fikiran-fikiran negatif.
Seperti perkataan seseorang yang entah gue pun lupa, kurang lebih perkataanya seperti ini, “Mimpi tuh tidak akan menua. Diri kita lah yang menua, lalu menumpuk lah rasa penyesalan jika tidak mencoba untuk meraihnya”.
Gue merindukan diri gue dahulu yang sangat ambis jika menginginkan sesuatu. Contohnya, gue yang tidak mempunyai skill menulis yang baik, sekarang sudah agak mendingan, berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menang lomba cerpen. Karena juara dari lomba cerpen tersebut nantinya akan dijadikan sebuah buku.
Dari belajar secara otodidak penulisan yang baik dan juga bisa memikat pembaca untuk masuk ke dalam tulisan yang gue buat. Bahkan, gue yang selalu menghantui teman lain dengan memaksa untuk membaca tulisan yang telah jadi. Lalu pada akhirnya, gue bisa menang lomba cerpen tersebut dan untuk pertama kalinya tulisan yang gue buat berhasil masuk di Gramedia.
Keren banget.
Tapi, sekarang ini rasa ambis yang gue miliki sebelumnya, berakhir dengan kisah-kisah mengenang masa-masa ambis dahulu. Rasanya seperti kararkter Bojack di series Bojack Horseman. Yang hanya mengungkit pencapain masa lalunya saja, dan tidak lagi ambisius untuk mengejar keinginannya lagi.
Maka dari itu, memiliki project yang akan gue kerjakan kedepannya nanti membawa angin segar. Seperti ada alasan lagi untuk ambisius seperti masa lalu.
Dan teruntuk orang-orang yang sedang merasa lelah akan semua hal, seolah tidak ada tujuan, cobain untuk memiliki sebuah project pribadi yang harus dikerjakan. Tidak usah yang sulit, mungkin bisa coba untuk sekadar rutin melakukan ibadah sunnah seperti solat Dhuha, atau bershalawat 100x dalam sehari. Dan jika sudah bisa dilaksanakan, coba yang lebih besar.
Untuk gue pribadi dengan mempunyai target-target kecil, rasanya hidup terasa seru. Dan tentunya gue pun berharap agar hidup kalian pun juga terasa seru seperti yang gue rasakan saat ini.
Anyway
Kalau lo sendiri, ada hal yang membuat lo semangat akhir-akhir ini enggak?