Masih berusaha untuk tetap menulis, tapi setelah lama tidak menulis, rasanya selalu aneh dan canggung. Akhirnya, tulisan itu hanya menjadi draft yang tak kunjung selesai. Tapi, mari kita paksakan diri ini untuk tetap menulis meskipun stuck. Salah satunya adalah Januari Rekap ini.
Bulan kemarin, lebih tepatnya tanggal 31 Desember, gue berpapasan dengan teman yang berdandan rapi di sore hari. Tidak mungkin dia akan berangkat ke kampus untuk kuliah, pasti ada event lain yang mengharuskan teman gue ini harus berpenampilan menarik. Dan setelah gue tanya, “Ya malam tahun baruan lah, Bang”. Mantap.
Setelahnya gue berkaca ke diri gue sendiri. Sudah lama tidak merayakan tahun baru—mungkin terakhir yang benar-benar gue rayakan adalah ketika masih berada di Mesir. Saat itu, gue beserta dua teman lainnya beranjak menaiki bus menuju sungai Nil. Para manusia yang tidak punya pasangan tersebut, mendatangi sungai Nil yang banyak dikunjungi oleh orang berpasangan. Tapi, memang enggak ada perayaan yang meriah seperti yang biasa gue baca cerita orang-orang di Indonesia maupun di Amerika/Eropa sana. Di sini, Mesir dan Yordania, terhitung sepi dan tidak ada kembang api. Malam itu, gue beserta dua teman berakhir memakan jagung bakar, yang rasanya enggak enak untuk lidah Indonesia.
Ada hal yang gue syukuri di bulan kemarin. Ketika tahun 2024, gue masih ingat bahwa di saat itu gue jatuh sakit. Sama sekali enggak enak. Demam, batuk, flu, bahkan gue sebagai orang yang sangat menyukai makan—pas sakit kemarin, gue sama sekali enggak mempunyai nafsu makan. Tetapi, di Januari 2025 gue tidak merasakan sakit. Untuk dua minggu awal.
Alias di dua minggu akhir bulan Januari, vertigo gue kambuh.
Fak lah
Dari anabel atau analisa gembel gue, vertigo ini muncul karena gue terlalu sering memakai headset dengan volume yang lumayan kencang. Biasanya headset ini hanya digunakan ketika berada di gym, tapi bulan kemarin frekuensi menggunakan headset ini terlalu berlebihan. Akibatnya, vertigo kambuh. Dan setiap gue melangkahkan kaki, rasanya dunia goyang. Goyang dombret atau goyang anak tiktok nih?
Ga gitu anjeng
Selain vertigo, yang bisa di highlight di bulan Januari adalah gue mulai mencoba untuk menonton animasi China. Biasanya disebut Donghua. Setelah biasa gue membaca komik tentang bela diri yang biasanya berisikan dengan 10 sekte serta 5 keluarga besar, rasanya sangat menyenangkan bisa menonton animasinya. Malah animasi ini seperti karakter di vidio game, yang jauh berbeda dengan animasi Jepang yang biasanya gue tonton. Tapi sejauh yang gue rasakan, pilihan genre animasi Jepang sangat bervariatif di bandingkan animasi China.
Mungkin di tulisan nanti, gue akan merekomendasikan komik-komik apa saja yang biasa gue baca. Begitu juga dengan animasi China yang sedang gue tonton. Jadi, stay tune aja ya!!
**
Ada hal yang berbeda dengan diri gue saat ini dengan diri gue ketika di awal-awal 20. Rasanya ketika itu, buanyak sekali hal yang bisa gue ceritakan lalu gue tuangkan sebagai sebuah tulisan. Seperti contohnya, kisah pencurian ayam. Tapi, sekarang kok rasanya gue males ya buat bercerita. Lagi-lagi, harus dipaksakan lagi untuk menulis.
Di bulan Febuari ini banyak hal yang telah gue ingin gue lakukan. Seperti yang pernah gue singgung di tulisan bulan-bulan sebelumnya, saat ini gue ingin lebih aktif lagi untuk bisa membuat konten dalam bentuk format video. Karena jika dalam bentuk foto, gue lumayan percaya diri dengan kemampuan gue. Asik.
Asik sendiri lu nyet
Jadi, sekarang gue memisahkan beberapa konten yang sedang gue buat. Begini rinciannya:
/yooitszii - khusus untuk fotografi
/madaizme - untuk konten fitness
Tiktok
/pandoramada - untuk konten fitness
Bisa di follow ya. Heheh
Akan gue usahakan untuk tetap update tulisan di tiap hari Selasa dan Jumat. Jadi, sampai jumpa lagi di tulisan selanjutnya yaa!!